Suara.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan DKI Jakarta, Gembong Warsono menilai Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bukan tipe pemimpin otoriter. Sebaliknya, kata Gembong, Megawati selalu melibatkan anggota untuk mengambil keputusan.
"Kadang saya mikir orang makin tua makin otoriter, tapi kalau Bu Mega justru kebalikan. Dia memberi kepercayaan ke DPP untuk kasih input," ujar Gembong kepada wartawan, Selasa (24/5/2016).
Gembong mengatakan demikian ketika ditanya wartawan mengenai peran Megawati dalam menentukan bakal calon gubernur atau calon wakil gubernur yang akan diusung PDI Perjuangan di Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 2017.
"Bu Mega itu dengan usia (hampir) 70-an lebih welcome memberi kewenangan ke temen-temen lain," kata Gembong.
Seperti diketahui, Megawati merupakan pemegang keputusan tertinggi di partainya untuk memutuskan siapa yang akan diusung.
PDI Perjuangan sudah menguji puluhan tokoh. Tokoh yang paling potensial, nanti akan disodorkan kepada Megawati untuk diputuskan maju ke pilkada Jakarta.
PDI Perjuangan memiliki 28 kursi di DPRD DKI Jakarta dan sebenarnya dapat mengusung pasangan calon sendiri tanpa harus koalisi dengan partai lain. Tetapi, PDI Perjuangan memberi sinyal akan tetap koalisi.
Saat ini, banyak partai politik yang berharap bisa berkoalisi dengan PDI Perjuangan, salah satunya Partai Gerindra.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO