Suara.com - Sedikitnya 100 penyidik dari lembaga keuangan Prancis menggerebek markas Google di pusat kota Paris, Selasa (24/5/2016). Hal ini terkait dugaan kasus penipuan serta pencucian uang terorganisir. Raksasa software dunia ini diduga menghindari pajak lantaran dinilai menutupi kegiatan bisnisnya di Paris.
Jaksa wilayah Paris mengatakan bisnis perusahaan yang bermarkas besar di Dublin, Irlandia tersebut tak sepenuhnya tercatat di Prancis. Selain Paris, bisnis Google di London dan beberapa kota besar di Eropa lainnya juga disinyalir bukan murni bisnis 'nyata'. Google diduga menyediakan layanan kantor lewat satelit.
"Kami akan akan mengikuti hukum di Prancis dan akan berkerjasama dengan otoritas setempat dengan menjawab pertanyaan mereka," kata Google dalam pernyataan resminya seperti dikutip laman The Guardian.
petugas tiba sekira pukul 05.00 pagi waktu setempat. Pemeriksaan dilakukan sedikitnya oleh 100 orang penyidik, 5 hakim serta 25 petugas IT.
"Penyidikan difokuskan pada verifikasi apakah perusahaan Google Ireland LTD menjalani bisnis permanen di Prancis, mereka tidak memberitahukan kepada otoritas Prancis mengenai aktivitas bisnis mereka, juga gagal dalam memenuhi kewajiban fiskal, khususnya soal pajak," kata jaksa keuangan Prancis. (The Guardian)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah