Suara.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah evaluasi pemberlakuan sistem ganjil genap secara permanen di hari pertama sudah dilaksanakan. Dari hasil evaluasi, Dishub merekomendasikan dilakukan perbaikan jalan, peningkatan angkutan umum hingga sterilisasi jalur Transjakarta.
Andri mengatakan sebenarnya penambahan armada Transjakarta sudah dilakukan hari ini, namun ternyata jumlahnya tetap kurang memadai untuk melayani konsumen.
"Sebelum pelaksanaan ganjil genap, kita sudah lakukan penambahan bus. Tapi setelah kita evaluasi, tidak sebanding dengan keterangkutan penumpang, maka kemudian ganjil genap, juga diperlukan. Harus ada program pendorong," kata dia.
Andri merinci penambahan armada Transjakarta, sebanyak 200 armada disiapkan di Koridor I (Blok M-Kota) dan Koridor VI (Dukuh Atas-Ragunan).
"Kita evaluasi tidak hanya pada saat evaluasi dan ujicoba saja. Masih ada 200 bus . Kita siapkan untuk mencover lonjakan penumpang. tidak hanya di Sudirman-Thamrin, koridor I," katanya
Andri mengatakan setelah sistem 3 in 1 dihapus dan diganti sistem ganjil genap, jumlah penumpang Transjakarta meningkat 30 persen.
"Waktu sebelum penghapusan 3 In 1, jumlah bus ada 525 sampai 804 bus, ada articulated ada single. 525 keterangkutan penumpang 320 ribu, sampai kita dorong ke 804, keterangkutan per hari itu hanya 380. ribu orang. Asumsi kita bisa mencapai 450 ribu. Kemudian program mendorong adalah ganjil genap," kata dia.
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah