Suara.com - Tim pencarian dan penyelamat gabungan masih kesulitan mencari 20 korban hilang akibat banjir di Garut, jawa Barat. Banjir tersebut telah menewaskan 33 orang.
Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) dalam pernyataan tertulis menyatakan kesulitan mencari korban karena wilayah yang begitu luas. Akibatnya tak semua lokasi bisa dijangkau dengan alat berat.
Banjir bandang di Kabupaten Garut memaksa lebih dari 6.300 orang mengungsi. Pendataan sementara dari BNPB menunjukkan bahwa lebih dari 2.000 rumah mengalami kerusakan.
"Kami harus menyisir sampai Sumedang. Tim mencari korban di kawasan Bojonglarang, Cimacan, Lapangan Paris, Waduk Jatigede dan Kampung Cusurat Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang," kata Kepala Pusat Data Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Untuk membantu pencarian, Kepolisian Daerah Jawa Barat mengerahkan lima alat berat dan delapan anjing pelacak di lokasi-lokasi dengan akses jalan yang sempit.
"Cuaca juga kurang bersahabat karena sering turun hujan," kata Sutopo.
BNPB saat ini tengah melakukan perhitungan kerusakan dan kerugian untuk menyusun rencana rehabilitasi usai banjir.
Sementara itu Kementerian Pekerjaan Umum telah mengerahkan sekitar 2.000 peralatan untuk memperbaiki tanggul yang jebol akibat banjir.
Untuk membantu masyarakat yang harus mengungsi, Kementerian Sosial menyerahkan 4.520 kg ikan mackerel dan memasak 1.750 bungkus makanan siap saji setiap harinya.
Bantuan juga datang dari lembaga kemanusiaan Palang Merah Indonesia yang mengerahkan enam mobil tangki air, menyediakan stok darah, dan mendatangkan 10 dokter untuk melayani kesehatan warga pengungsi banjir. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Pakai Sarung Tangan, Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba 214,84 Ton Senilai Rp29,37 Triliun
-
Menkeu Purbaya Masuk Bursa Cawapres Terkuat Kalahkan Dedi Mulyadi, PAN Malah Ragu Ajak Gabung?
-
Geger Mamberamo! Polisi Diserang Massa Pakai Parang dan Linggis, Tokoh Masyarakat Jadi Dalang?
-
Leher Ditebas usai Nyabu Bareng, Kronologi Berdarah Asep Bunuh Rekan di Jatinegara Jaktim
-
Geger Kabar Pertalite Bikin Motor Brebet di Jatim, Bahlil Turun Tangan Kirim Tim Khusus
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Swedia Ingin Kurangi Emisi Lewat Pajak Makanan Tak Ramah Lingkungan, Bisakah Ditiru?
-
Siswi MTs Sukabumi Akhiri Hidup, Isi Surat Ungkap Keinginan Pindah Sekolah karena Perilaku Teman
-
Dugaan Korupsi Whoosh Diusut KPK, PDIP: Bu Mega Sudah Ingatkan Sejak 2015