Suara.com - Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan kepolisian-kepolisian daerah lain menyusul isu massa ormas Islam dari daerah luar akan nglurug ke Ibu Kota Jakarta pada Jumat (4/11/2016).
"Ya, kami lakukan kerjasama dengan polda-polda lain karena kan informasi masuk ya. Kita lakukan dan menyampaikan secara persuasif agar tidak mengerahkan massa," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono di Polda Metro Jaya, Senin (31/10/2016).
Awi mengatakan nanti anggota polisi akan memeriksa barang bawaan massa yang datang ke Jakarta.
"Kalau ada yang mencurigakan membawa golok sajam dan lain-lain akan dilakukan penyitaan," kata Awi.
Informasi massa dari luar Jakarta akan dimobilisasi dikonfirmasi Wakapolda Metro Jaya Brigadir Jenderal Suntana.
"Informasi yang kita dapat seperti itu," kata Suntana usai acara Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas di Silang Monas Jakarta, Sabtu (29/10/2016).
Suntana menyarankan warga dari luar Ibu Kota untuk mengurungkan niat. Lebih baik, mereka aksi damai di daerah masing-masing.
"Usahakan massa dari luar Jakarta, kami sarankan, unjuk rasa dilakukan di lokasi masing-masing. sehingga Jakarta bisa kita jaga supaya aman," kata dia.
Awi juga mengatakan pengamanan massa pada tanggal 4 November nanti tetap sesuai prosedur.
"Semua ada pentahapannya. Pentahapan gangguan kamtibmas. Ada protap dan perkapnya," kata Awi.
Kapolda Metro Jaya melarang anggota membawa senjata api saat pengamanan.
"Bapak Kapolda menyampaikan dalam demonstrasi ini pengamanan dan pelayanan kepolisian tidak diperkenankan membawa senpi," kata dia.
Polisi hanya diperkenankan memakai senjata gas air mata untuk membubarkan massa yang mulai anarkis.
"Fase pertama mulai dari kehadiran kepolisian dan dengan tangan kosong dan sampai kelima menggunakan gas air mata, secutity barier itu saja yang diperbolehkan. Fase keenam menggunakan peluru tajam kita tidak gunakan," kata dia.
Awi juga meminta massa dapat membantu menjaga ketertiban agar aksi tersebut berlangsung kondusif.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana