Suara.com - Calon wakil gubernur Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Salahudin Uno, juga ikut angkat bicara mengenai kasus Buni Yani. Buni Yani merupakan dosen yang mengunggah potongan video pidato Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke Facebook yang isinya ucapan tentang Al Maidah. Setelah dilaporkan masyarakat, Buni Yani diproses dan dijadikan tersangka terkait kasus penghasutan SARA.
Belajar dari kasus tersebut, Sandiaga mengimbau pengguna media sosial untuk lebih bijak dalam memanfaatkan jejaring sosial.
"Kemarin saya sudah sampaikan ke Insider (relawan Anies Baswedan-Sandiaga Uno Digital Volunteer) untuk gunakan kesempatan, medsos yang menjadi power sebagai agent of change, karena yang selama ini dipertontonkan (di medsos) hanya kebencian, kita menebar kebaikan bukan kebencian," ujar Sandiaga ketika kampanye di Kelurahan Tengah, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (24/11/2016).
Pasangan Anies Baswedan menambahkan media sosial merupakan media komunikasi yang canggih dan seharusnya dipakai untuk hal yang positif.
"Kita yakin sosmed ini adalah power (kekuatan), begitu sosmed sekarang kuat sangat koruptif bagi pribadinya bagi para pengguna-pengguna sosmed. Semua di link (tautan) dengan uang, dan lain sebagainya," kata Sandiaga.
"Jadi ke depan kita gunakan sosmed ini untuk kegiatan yang menyatu padukan kita membangun optimisme, membangun kisah-kisah yang positif," Sandiaga menambahkan.
Kader Partai Gerindra mengajak masyarakat mengangkat sisi positif para calon gubernur dan wakil gubernur lewat media sosial
.
"Pilkada DKI ini pasangan calonnya juga bagus-bagus, mari kita angkat dengan hanya berbicara masalah calon (gubernur dan wakil gubernur) kita tanpa menjatuhkan calon yang lain," tutur Sandiaga.
Buni Yani ditetapkan menjadi tersangka atas dugaan tindak pidana penghasutan yang berbau SARA. Dia dijerat dengan Pasal 28 ayat (2) juncto Pasal 45 ayat (2) UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. (M. Novi Verdiansyah)
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka