Suara.com - Korban meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 6,5 skala richter (SR) yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Rabu (7/12/2016) pagi, sebagian besar tinggal di rumah toko (ruko).
Informasi yang diperoleh di Pidie Jaya, warga yang meninggal dunia umumnya menetap di bangunan rumah toko, sehingga tertimpa reruntuhan bangunan dan tidak bisa menyelamatkan diri.
Dari data resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie Jaya, jumlah sementara warga meninggal dunia sebanyak 25 orang, sedangkan puluhan lainnya menjalani perawatan medis di pusat-pusat pelayanan kesehatan setempat.
Zainal, salah seorang warga Meureudu, Ibukota Pidie Jaya, mengatakan, banyak warga meninggal yang menetap di rumah toko dan umumnya di lantai dua, sehingga pada saat gempa terlambat keluar ruko.
"Banyak yang meninggal dunia warga yang tinggal di pertokoan. Terutama bangunan ruko yang ada di Mereudeu, sedangkan warga yang tinggal di rumah, belum diketahui ada yang meninggal dunia," ungkap warga tersebut.
Lanjutnya lagi, daerah yang mengalami kerusakan parah akibat gempa di Pidie Jaya adalah, di Ule Glee, Meureude dan Tringgadeng, baik kerusakan berupa bangunan pertokoan, masjid, maupun rumah.
Sementara, sejumlah pusat pelayanan kesehatan di wilayah Pidie Jaya, dipenuhi oleh warga korban gempa.
"Semua Puskesmas yang ada di Meureudu, sudah penuh dengan korban gempa. Rumah Sakit Umum Daerah Pidie Jaya, yang terletak di pinggir jalan raya Banda Aceh-Medan, Sumut, juga sudah penuh, sehingga harus dilarikan ke rumah sakit kabupaten tetangga seperti ke rumah sakit di Pidie dan ke rumah sakit di Kabupaten Bireun," terang warga tersebut.
Baca Juga: Jokowi Kirim Staf Khusus Cek Gempa Pidie Jaya Aceh
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah