Suara.com - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei periode 12 sampai 20 Januari 2017 terhadap elektabilitas tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan saat dilakukan simulasi pemilihan terhadap tiga pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, hasilnya, elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni tercatat meraih 23,6 persen, kemudian Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat tercatat meraih 38,2 persen, dan elektabilitas Anies Baswedan-Sandiaga Uno 23,8 persen.
Sementara sebanyak 14,5 persen responden menjawab tidak tahu.
"Suara Ahok cukup nyaman masuk putaran kedua, tapi belum tentu cukup aman menang satu putaran," kata Burhanuddin dalam konferensi pers bertema Efek Debat dan Rasionalitas Pemilih Jakarta Jelang Pilkada di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2017).
Namun, ketika simulasinya dirubah, yaitu tanpa wakil gubernur, maka hasilnya yaitu elektabilitas Agus 24,1 persen, Ahok 37,4 persen dan Anies 22,7 persen. Dan tidak menjawab 15,8 persen.
Lebih lanjut, Burhanuddin menjelaskan bahwa survei tersebut melibatkan 880 responden dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
"Data yang dianalisis hanya responden asli sebanyak 697 orang. Ini memiliki toleransi kesalahan kurang lebih 3,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen," kata Burhanuddin.
Tag
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Tim RIDO Laporkan KPU ke DKPP dan Minta Pemungutan Suara Ulang, Anies: No Comment!
-
Pilkada DKI: El Rumi Pilih Dharma-Kun, Soroti Masalah Kabel Listrik
-
Cak Lontong 'Ronda' Amankan Suara Pramono-Rano di Masa Tenang Pilkada
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu