Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa tugas utama anak-anak Indonesia adalah belajar. Karena dengan belajar, kualitas anak Indonesia akan meningkat dan bisa bersaing dengan negara lain.
Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo pada Kamis (15/6/2017), saat menyerahkan 3.842 Kartu Indonesia Pintar di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah.
"Semuanya belajar dengan baik, tugas anak-anak adalah belajar, rajin sekolah supaya kita tidak kalah bersaing, berkompetisi dengan negara lain," ujar Presiden kepada para siswa yang hadir.
Apalagi tujuan pemerintah memberikan bantuan sosial tersebut adalah untuk mempermudah langkah para pelajar dalam menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Ini adalah untuk anak-anak semua agar terus bisa SD naik ke SMP, SMA/SMK, dan seterusnya," ungkapnya.
Oleh karena itu, Kepala Negara berpesan kepada para siswa untuk menggunakan bantuan tersebut dengan sebaik-baiknya.
"Anggaran itu harus diperuntukkan hanya untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan sekolah," kata Presiden.
Tak lupa, Presiden meminta para siswa untuk ikut menjaga kerukunan antar umat beragama, suku, dan golongan yang ada di Tanah Air.
Baca Juga: Jokowi: Jangan Sampai Sertifikat Tanah Hilang Disita Bank
"Saya titip anak-anak jangan bedakan suku mana suku mana, kita semua saudara sebangsa setanah air," ucap Presiden.
Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut di antaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu