Politisi senior Golkar Firman Soebagyo berpandangan, bangsa kita saat ini masih dihadapkan dari berbagai persoalan. Masih tingginya angka pengangguran, lebarnya kesenjangan dan masih banyaknya regulasi dari kebijakan pemerintah yang belum berpihak kepada kepentingan masyarakat kecil berpenghasilan rendah.
Menurutnya, kompleksitas masalah bangsa ini jauh lebih penting untuk dipikirkan daripada kita terjebak dengan isu yang belum jelas sasaran dan arah tujuannya. Apakah bangsa kita sekarang ini betul sudah siap untuk menghadapi persaingan bebas rasanya belum siap?.
Pada titik inilah, Firman berpandangan, lebih baik kaum elit di Jakarta fokus berpikir untuk membangun bangsa ini, supaya maju dalam pembangunan dan kesejahteraan rakyatnya, ketimbang buang energi untuk membicarakan diaspora yang akan menimbulkan semakin beratnya persaingan bangsa ini ke depan.
“Apakah kita sudah perhitungkan benar dan cermat kalau kita akan memberlakukan dwi kewarganegaraan, atau memberikan dalam bentuk ID card itu akan ada manfaatnya bagi bangsa dan masyarakat,” terang Firman di Jakarta, Senin (3/7/2017).
Firman juga mempertanyakan apakah pemerintah sudah memperhitungkan dengan benar terutama jika banyak orang Indonesia yang memilih meninggalkan Indonesia untuk melepaskan kewarganegarannya agar memilih menjadi warga negara lain. Mereka dengan mudah melepaskan kewarganegaraan Indonesia. Menurutnya, ini semua harus dikaji secara komperhensif dampak negatif dan politiknya.
Firman mengingatkan agar Indonesia sebagai negara besar tidak dengan mudah mengambil sikap seperti India yang membuat kebijakan ID Card kewarganegaraan. Firman menjelaskan, sebagai bangsa kita harus sadar dengan berbagai pengalaman kebijakan negara besar kecenderungannya ada agenda terselubung untuk kepentingan tertentu.
“Marilah kita berpikir realistis jangan terbuai pidato dari bangsa lain. Marilah kita camkan secara baik dan benar pasti di balik itu ada kepentingan yang lebih besar bagi negaranya. Janganlah berlebihan bagi anggota DPR terburu-buru menginisiasi UU Dwi Kewarganegaraan,” tegas Firman.
Lebih baik, lanjutnya, sisa waktu yang ada untuk merumuskan kebijakan yang lebih bermanfaat bagi bangsa dan negara ini, agar dunia investasi bisa berkembang, termasuk industri bisa segera maju.
Baca Juga: Anggota DPR Tolak Wacana Dwi Kewarganegaraan Bila Tujuannya Buruk
Selain itu, pesannya, jangan mematikan petani nelayan dan sumber daya alam kita yang dapat dikelola bangsa sendiri dan dapat meningkatkan kesejateraan masyarakat dengan penerimaan negara.
“Jauh lebih penting ketimbang buang energi untuk diaspora. Apalagi menyusun RUU Dwi Kewarganegaraan, masih banyak persoalan bangsa ini yang harus kita selesaikan ketimbang memikirkan hal yang belum perlu dipikirkan seperti diaspora ini. Semuanya itu akan buang-buang energi belaka,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Ratu Tisha Lengser: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Balik Layar PSSI?
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
Terkini
-
Tragedi Rumah Tangga di Cakung: Suami Bakar Istri dan Kontrakan Ditangkap Usai Kabur 3 Hari
-
Tawuran Antar Remaja di Palmerah Pecah, Dua Kantor RW Rusak Akibat Sambitan Batu
-
Gugatan Ijazah Gibran: Tuntutan Mundur Dijawab Peringatan 'Kisruh Ruang Politik
-
PDIP Pecat Anggota DPRD Gorontalo Wahyudin Moridu, Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Kisah Pilu Guru Agama di Usia Senja, 21 Tahun Dedikasi Dibalas Kontrak Paruh Waktu
-
PDIP Resmi Pecat Wahyudin Moridu usai Viral Mau 'Rampok Uang Negara': Tak Bisa Dimaafkan!
-
Dikenal 'Licin!' Spesialis Pencuri Kotak Amal Masjid di Bekasi Kicep Usai Terpergok CCTV
-
Viral! Wali Kota Jakarta Pusat Hampir Kena Tipu Modus Pemindahan KTP Elektronik ke KTP Digital
-
Cemburu Istri Dituduh Selingkuh, Terkuak Motif Pria di Cakung Bakar Rumah
-
Pemprov Sumut Beri SPP Gratis, Internet Gratis, Pelatihan Tenaga Pengajar