Suara.com - Direktur Tindak Pidana Siber Polri, Brigadir Jenderal Fadil Imran, menjelaskan ratusan warga negara Cina direkrut ke Indonesia untuk melaksanakan aksi kejahatan siber telah diiming-imingi dengan gaji sebesar Rp40 juta per bulan.
"Mereka akan bekerja disini digaji Rp40 juta sebulan. Mereka kerja untuk menjadi operator telekomunikasi," kata Fadil di Polda Metro Jaya, Senin (31/7/2017).
Fadil juga menyampaikan berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kepolisian Cina, keuntungan yang ditaksir dari para pelaku selama menjalankan aksinya di Indonesia hampir sebesar Rp6 triliun rupiah.
Calon korban yang disasar para sindikat penipuan internasional ini adalah pejabat negara Cina dan pimpinan perusahaan swasta di Cina. Setelah mendapatkan data adanya pelanggaran hukum, mereka kemudian melancarkan aksinya dengan meneror para pejabat di negeri Tirai Bambu dengan berpura-pura sebagai aparat penegak hukum.
"Informasi yang kami terima adalah antara aset dengan jenis perusahaannya itu tidak berimbang antara kegiatan dan asetnya itu yang menjadi celah mereka masuk," kata dia.
Namun, Fadil tak bisa menjelaskan secara rinci perihal dugaan perkara para pejabat Cina yang dimanfaatkan para sindikat ini untuk melakukan pemerasan.
"Saya enggak tahu, apakah korupsi atau apa, tapi dari informasi dari pendapatan dan kegiatannya tidak berimbang," kata Fadil.
Wakil Kepala Satuan Tugas Khusus Polri Komisaris Besar Herry Heriawan menjelaskan total keuntungan para pelaku dari penipuan yang dilakukan di Cina dalam setahun diperkirakan bisa mencapai Rp26 Triliun.
"Kalau total selama satu tahun untuk keseluruhan Cina itu total ada Rp26 triliun yang dirugikan. Jadi bisa dibayangkan kalau penduduk cina ada 2,5 miliar ambil 10 persen saja sudah berapa yang kena tipu atau berapa kerugiannya," katanya.
Dari informasi Kepolisian Cina, lanjut Herry, kejahatan penipuan yang dilalukan sindikat ini sudah menjadi prioritas untuk diungkap karena korban penipuan ini sudah mencapai jutaan orang.
"Sebenarnya merupakan kejahatan yang paling meresahkan di sana, bahkan korbannya sampai jutaan orang. Jadi memang atensi atau perhatian pemerintah Cina. Mereka satu bulan yang lalu melakukan joint investigation dengan kami," kata dia..
Dalam penggerebekan di tiga lokasi yakni Jakarta, Surabaya dan Bali, Satgasus gabungan Bareskrim Polri dan Polda Metro menangkap 148 warga asal Cina. Penggerebekan di tiga lokasi itu dilakukan secara serentak pada Sabtu (29/7/2017).
Selain menangkap WNA, polisi juga berhasil menangkap lima warga negara Indonesia yang diduga turut ikut membantu para pelaku melakukan aksi kejahatan di Indonesia.
Terkait penangkapan ini, polisi akan langsung bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM guna mendeportasi ratusan pelaku ke negara asalnya. Polisi juga telah berkoordinasi dengan Kepolisian Cina agar kasus tersebut bisa diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Cina.
Berita Terkait
-
HP Disalahgunakan untuk Prostitusi Online, Tiara Aurellie Tuntut Keadilan
-
IPOT Ungkap Email-OTP Biang Kerok Pembobolan Akun Investor Pasar Modal
-
Cegah Kejahatan Siber, BRI Terus Edukasi Nasabah untuk Jaga Kerahasiaan Data Transaksi Perbankan
-
Wuling Tergeser, Siapa Saja 5 Mobil China yang Kini Menguasai Indonesia?
-
Waduh, Potensi Kerugian Akibat Serangan Siber Tembus Rp 397,26 Kuadriliun
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh