Suara.com - Selain membangun infrastruktur berskala masif, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga membangun infrastruktur yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, seperti jembatan gantung, pengadaan air bersih, sanitasi, drainase, dan jalan lingkungan.
Salah satu tujuan pembangunan tersebut adalah untuk meningkatkan mobilitas warga desa dan produktivitas anak-anak sekolah, yang mana Kementerian PUPR membangun dua jembatan gantung, yaitu Jembatan Gantung Mangunsuko (120 meter), yang menghubungkan Desa Sumber dan Desa Mangunsuko, dan Jembatan Gantung Krinjing (90 meter), yang menghubungkan Dusun Krinjing dengan Dusun Paten, dan Dusun Jombong serta Dusun Gandelan. Kedua jembatan gantung tersebut terletak di Magelang, Jawa Tengah, dan sudah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
"Jembatan gantung ini sangat diperlukan dalam menghubungkan desa ke desa, atau kecamatan ke kecamatan. Sebenarnya kebutuhan jembatan gantung jumlahnya ribuan, baik di Jawa dan luar Jawa, sangat banyak sekali," kata Jokowi, yang didampingi Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, anggota Komisi V DPR RI, Soedjadi, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, di Desa Mangunsuko, Senin (18/9/2017).
Menurut Jokowi, pada 2017, pemerintah akan membangun sekitar 70 jembatan gantung.
"Tahun depan, kita menargetkan bisa membangun 300 unit jembatan. Permintaan yang masuk ke kita jumlahnya ribuan, dengan harapan bisa dilewati oleh kendaraan," katanya.
Menurut presiden, kehadiran jembatan gantung bisa memperlancar arus orang dan barang. "Biar cepat dan tidak terlalu jauh memutar. Sangat efisien sekali," katanya.
Sementara itu, Basuki, mengatakan, Kementerian PUPR akan membangun ruang terbuka hijau (RTH) di bawah jembatan.
"Pemandangannya (latar belakang Gunung Merapi) bagus sekali dan masih bisa dikembangkan untuk tempat bermain anak-anak desa," katanya.
Kementerian PUPR sendiri telah merampungkan pembangunan 4 jembatan gantung, senilai Rp 10,3 miliar pada 2016, di Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang, yakni Jembatan Galeh (90 meter) dan Jembatan Suropadan (120 meter), di Kabupaten Temanggung, yang juga telah diresmikan Presiden Jokowi. Dua jembatan lainnya adalah Krinjing dan Mangunsuko.
Basuki menyatakan, dengan adanya jembatan gantung tersebut, maka masyarakat tidak perlu lagi melakukan aksi 'Indiana Jones'. Hasil kebun dan pertanian juga bisa dipasarkan dengan lebih efisien dan mudah.
Rencananya tahun depan, Kementerian PUPR akan membangun 30 jembatan gantung di Banten, kemudian berlanjut ke lokasi lain di Jawa dan luar Jawa.
Sebelumnya Warga Harus Memutar 8 Km
Kepala Desa Sumber, Maryono, mengatakan, jembatan gantung Mangunsuko sangat penting untuk meningkatkan aksesibilitas warga di dua desa. Apalagi banyak warga desa yang memiliki lahan pertanian di Desa Sumber dan Desa Mangunsuko.
"Jembatan ini menyambungkan 5 dusun di desa Mangunsuko dan 12 dusun di Desa Sumber, sehingga akan mempermudah warga dalam aktivitas sehari-hari," katannya.
Menurutnya, sebelum jembatan tersebut terbangun, warga desa terpaksa berjalan kaki atau naik sepeda motor memutari desa ke arah selatan sejauh 8 kilometer.
"Tadinya ada jembatan gantung yang menghubungkan dua desa, namun terkena erupsi Merapi dan lenyap," katanya.
Maryono juga mengatakan, dengan adanya jembatan gantung Mangunsuko, anak-anak yang akan bersekolah setiap pagi tidak perlu berjalan jauh setiap hari. Kini mereka cukup melintasi jembatan tersebut, termasuk warga yang akan mengurus administrasi ke kantor kelurahan.
"Di Desa Sumber, ada padepokan kesenian gamelan yang setiap hari selalu ramai oleh aktivitas kesenian anak-anak. Jembatan ini sangat bermanfaat untuk menunjang akivitas anak-anak," katanya.
Selain itu, jembatan tersebut juga berguna untuk meningkatkan kegiatan ekonomi warga, seperti akivitas perdagangan, jual beli, termasuk untuk menggarap perasawahan.
Bahkan warga juga tidak perlu lagi repot untuk menghadiri acara keagamaan, seperti ke gereja atau ke masjid.
Anggota DPR Komisi V Fraksi PDI Perjuangan, Soedjadi, mengaku bersyukur dengan hadirnya jembatan tersebut. Ini merupakan bukti bahwa pembangunan infrastruktur sangat bermanfaat bagi warga desa.
"Ke depan warga harus bisa memanfaatkan dan merawat jembatan ini dengan baik," katanya.
Selain meresmikan jembatan gantung, Presiden Jokowi juga meresmikan tiga proyek rusun sewa (Rusunawa) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kabupaten Magelang. Rusunawa pertama berada di Desa Tanggulrejo, Kecamatan Tempuran, sebanyak 50 unit tipe 24 m2,
Rusunawa kedua berada di Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, sebanyak 50 unit, tipe 36 m2, dan Rusunawa ketiga di Kelurahan Gulon, Kecamatan Salam, sebanyak 114 unit, tipe 24 m2.
(** Artikel ini merupakan kerja sama Kementerian PUPR dan Suara.com)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
BRIN Pastikan Arsinum Aman dan Optimal Penuhi Kebutuhan Air Minum Pengungsi Bencana Sumatera
-
6 Fakta Kecelakaan Bus di Exit Tol Krapyak Semarang: 15 Orang Meninggal, Korban Terjepit
-
Omzet Perajin Telur Asin Melonjak hingga 4.000 Persen Berkat Program MBG
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah