Suara.com - Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa, mengunjungi lokasi tanah longsor di Desa Kalijati, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat, Selasa (10/10/2017). Di tempat tersebut, Khofifah memberikan bantuan santunan kematian (BSK) kepada empat (4) ahli waris korban yang meninggal dunia, masing-masing atas nama Arshin (55), Yuyun (35), Aldi (5), Andika (10 bulan).
Keempat ahli waris tersebut masing-masing menerima santunan kematian sebesar Rp15 juta. Mereka merupakan satu keluarga, sehingga total santunan yang diberikan Rp60 juta.
Untuk sampai ke lokasi, Khofifah harus menumpang mobil double cabin sejauh 30 kilometer, sebelum kembali menumpang motor trail sejauh 2 km untuk mencapai titik lokasi bencana, karena jarak yang jauh, jalan terjal, sempit, licin, dan ada dua titik jalan terputus. Khofifah dibonceng oleh Kapolsek Sidamulih.
Dengan menumpang trail tersebut, Khofifah lebih leluasa menyambangi sejumlah lokasi, di antaranya beberapa rumah yang rusak berat dan dapur umum lapangan (dumlap). Di dumlap, Khofifah melihat secara langsung aktivitas sejumlah anggota Tagana yang bertugas menyediakan makanan bagi pengungsi dan relawan.
Tak lupa, mensos juga memberi semangat dan mengucapkan terimakasih kepada anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan relawan lainnya yang masih berjaga, mengingat hujan masih sering turun dan kondisi tanah yang masih bergerak.
Saat bertemu kerabat dan ahli waris korban, Khofifah menyampaikan rasa belasungkawa dan simpati yang mendalam atas kejadian tersebut. Khofifah pun memimpin doa untuk para korban meninggal bersama warga setempat.
"Semoga korban meninggal diberikan tempat terbaik di sisi Allah, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, kekuatan, dan ketabahan," ujarnya.
Sebelumnya, pada masa bencana, Kementerian Sosial (Kemensos) juga telah memberikan sejumlah bantuan logistik bagi pengungsi senilai total Rp251,9 juta, yang terdiri dari paket lauk pauk, alat makan, alat masak, tenda gulung, tenda keluarga, selimut, matras, family kit, dan food ware. Khofifah mengatakan, Kemensos juga mengerahkan Tagana dan dumlap sesaat setelah mengetahui Pangandaran diterjang banjir dan longsor.
Ke depannya, lanjut dia, Kemensos akan menginisiasi terbentuknya kampung siaga bencana (KSB) di Desa Kalijati, Kecamatan Sidamulih, Pangandaran.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA), Adhy Karyono, mengatakan, pembentukan KSB ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana bisa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan penanggulangan bencana
"Semoga tidak ada lagi bencana alam yang menambah beban masyarakat kita. Saya berharap masyarakat juga tetap waspada, bersiaga, dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana serupa, mengingat saat ini sudah masuk musim penghujan," imbuhnya.
Hentikan Kabar "Hoax"
Sementara itu, Khofifah menyatakan keprihatinannya terhadap ulah sejumlah pihak yang tega menyebarkan berita hoax tentang situasi bencana. Setelah sebelumnya beredar hoax Gunung Agung, kini muncul hoax perihal banjir Pangandaran.
Kabar bohong yang beredar melalui media sosial tersebut dianggapnya berlebihan, karena menyebut Pangandaran lumpuh total akibat banjir dan longsor.
"Banjir sudah surut. Area wisata Pangandaran tidak terkena dampak, karena lokasi longsor cukup jauh dan pengungsi, yang secara berangsur kembali ke rumah. Pangandaran aman dan kondusif bagi wisatawan," tuturnya.
Sebelumnya, banjir dan longsor melanda Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (7/10/2017). Akibatnya, ratusan rumah di sejumlah kecamatan rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan. Empat orang dinyatakan meninggal akibat kejadian ini. Bencana tersebut terjadi akibat tingginya curah hujan, bersamaan dengan rob (air pasang), sehingga mengakibatkan sejumlah sungai dan anak sungai meluap.
(** Artikel ini merupakan kerja sama Kemensos dengan Suara.com)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting