Joshua Suherman saat ditemui di studio Trans TV, Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (31/5/2017) [Suara.com/Puput Pandansari]
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin menyayangkan materi lawakan Ge Pamungkas dan Joshua Suherman karena mengandung unsur agama.
"Hal-hal seperti itu tentu patut kita sesalkan terjadi, terutama berhubungan dengan agama mereka," ujar Din di kantor UKP-DKAAP, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Kamis (11/1/2017).
Din meminta tokoh publik untuk lebih berhati-hati bicara pada waktu tampil karena salah ucap bisa menimbulkan perpecahan sesama anggota masyarakat.
"Saya pesankan kepada semua publik figur yang tampil di depan masyarakat untuk berhati-hati. Untuk punya self sensor dalam dirinya yakni menahan dirinya terhadap yang sensitif terutama dalam wilayah sara. Tidak hanya agama tapi juga gen, ras, suku dan lain sebagainya. Karena itu mudah menimbulkan perpecahan diantara kita," kata dia.
Ge dan Joshua dilaporkan Forum Umat Islam Bersatu ke Badan Reserse Kriminal Polri, Selasa (9/1/2018).
"Ya pasti ada karena mereka punya hak mungkin terganggu tersinggung, ya itu sah-sah saja ya hak-hak saja. Tapi itu termasuk bagian yang menahan diri. Kemudian kalau sudah minta maaf ya selesai. Biar betapa banyak menang kalau tidak ada ketentuan hukum akan banyak sekali," tutur dia.
Tapi karena semua sudah terjadi dan Joshua sudah meminta maaf, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengajak publik memaafkan.
"Hal-hal seperti itu tentu patut kita sesalkan terjadi, terutama berhubungan dengan agama mereka," ujar Din di kantor UKP-DKAAP, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Kamis (11/1/2017).
Din meminta tokoh publik untuk lebih berhati-hati bicara pada waktu tampil karena salah ucap bisa menimbulkan perpecahan sesama anggota masyarakat.
"Saya pesankan kepada semua publik figur yang tampil di depan masyarakat untuk berhati-hati. Untuk punya self sensor dalam dirinya yakni menahan dirinya terhadap yang sensitif terutama dalam wilayah sara. Tidak hanya agama tapi juga gen, ras, suku dan lain sebagainya. Karena itu mudah menimbulkan perpecahan diantara kita," kata dia.
Ge dan Joshua dilaporkan Forum Umat Islam Bersatu ke Badan Reserse Kriminal Polri, Selasa (9/1/2018).
"Ya pasti ada karena mereka punya hak mungkin terganggu tersinggung, ya itu sah-sah saja ya hak-hak saja. Tapi itu termasuk bagian yang menahan diri. Kemudian kalau sudah minta maaf ya selesai. Biar betapa banyak menang kalau tidak ada ketentuan hukum akan banyak sekali," tutur dia.
Tapi karena semua sudah terjadi dan Joshua sudah meminta maaf, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengajak publik memaafkan.
"Namun kalau itu sudah terjadi seperti itu, apalagi bersangkutan sudah minta maaf dan masalahnya tidak terlalu besar. Kalau saya membedakannya dengan pejabat publik, dan bukan oleh pejabat publik ya itu minta maaf ya dimaafkan saja cukup," kata Din.
"Jadi terhadap kasus ini bertemu ajalah kedua pihak minta maaf. Memang rumit kalau pelakunya dari agama lain, ada generalisasi berbahaya ini karena dari agama itu dan kebetulan Joshua non ya dan Ge muslim tapi susah dihindari pasti akan ada yang protes."
"Harus kita lihat juga apakah itu sengaja atau tidak, lalu balik lagi bisa diselesaikan secara perukunan perdamaian dan permohonan maaf."
Komentar
Berita Terkait
-
Arwah: Lebih dari Sekadar Horor! Kisah Keluarga, Trauma & Tekanan Anak Sulung yang Bikin Merinding!
-
Review Film Arwah: Ketika Reuni Keluarga Berubah Jadi Nightmare!
-
Sebelum Viral, Joshua Suherman Akui Sudah Dalami Judi Online Demi Film Arwah
-
Masuk Kategori 13+, Joshua Suherman Sebut Film Arwah Bisa Ditonton Sekeluarga
-
Syuting Film Arwah di Rumah Tua, Joshua Suherman Ketakutan Sampai Tak Berani Sendirian
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka