Suara.com - Aparat kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara kecelakaan bus pariwisata di kawasan “Tanjakan Emen” atau turunan Cicenang, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (11/2/2018).
Untuk melancarkan proses olah tempat kejadian perkara (TKP), aparat kepolisian setempat melakukan sistem buka tutup di jalan raya Subang-Bandung wilayah Ciater, Subang.
"Olah TKP diupayakan selesai pada hari Minggu ini agar bisa diketahui penyebab kecelakaan maut tersebut," kata Kapolres Subang Ajun Komisaris Besar Muhammad Joni seperti dilansir Antara.
Pada Sabtu (10/2), bus pariwisata Premium Passion bernopol F-7959-AA yang membawa rombongan dari Koperasi Simpan Pinjam Permata Ciputat Tangerang Selatan mengalami kecelakaan di jalan raya Subang-Bandung, di Kampung Cicenang, Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Subang.
Rombongan itu melintas di jalan raya Subang-Bandung setelah berwisata dari Gunung Tangkuban Perahu.
Saat akan pulang melalui Subang, tepatnya di Tanjakan Emen, bus oleng dan menabrak sepeda motor hingga akhirnya menabrak tebing dan terguling.
Sebanyak 27 orang meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan itu, termasuk pengendara motor yang tertabrak bus nahas tersebut.
Informasi dari pihak kepolisian menyatakan, olah TKP itu dimulai dari titik pengereman bus hingga terjadinya peristiwa kecelakaan yang mengakibatkan 27 orang meninggal dunia.
Dalam olah TKP itu, terlihat aparat kepolisian dari Polres Subang, Polda Jabar serta tim dari Mabes Polri.
Baca Juga: Selain Membacok, Penyerang Juga Rusak Patung di Gereja St Lidwina
Berita Terkait
-
Pemkot Tangsel Urus Kepulangan Korban Kecelakaan Tanjakan Emen
-
Kecelakaan Maut di Tanjakan Emen, Jangan Salahkan Emen!
-
27 Orang yang Tewas di Kecelakaan Tanjakan Emen Ibu-ibu Semua
-
Jumlah Korban Kecelakaan Tanjakan Emen Bertambah, 27 Orang Tewas
-
Kecelakaan Maut Tanjakan Emen, 26 Orang Tewas, Belasan Kritis
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu