Suara.com - Polisi masih memburu tamu misterius yang telah membunuh pensiunan TNI AL bernama Hunaedi di rumahnya di Lebak Bulus. Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar menduga keberadaan pembunuh lelaki paruh baya itu masih berkeliaran di Jakarta.
"Mudah-mudahan (pelaku) masih di Jakarta," kata Indra di Polda Metro Jaya, Selasa (10/4/2018).
Indra juga meyakini, pelaku pembunuhan terhadap Hunaedi masih merupakan orang dekat. Pasal, kata Indra pelaku ini bisa leluasa melarikan diri usai membunuh korban di rumahnya di Kompleks TNI AL, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Itu kita dalami (orang dekat), kok bisa dalam waktu tidak terlalu lama pelaku bisa melarikan diri," katanya.
Terlebih, lanjut Indra, jejak pelarian pelaku ini berada di kawasan yang kerap dilewati warga sekitar.
"Melihat dari jejak memang jalurnya ya, jalur itu cukup banyak dilewati orang. Nah itu yang masih kita dalami siapa orang ini," kata Indra.
Aksi pembunuhan yang dilakukan pelaku cukup sadis. Kuat dugaan pembunuhan itu bermotif balas dendam.
Sebab, polisi tak menemukan adanya barang berharga yang hilang setelah korban dibunuh pelaku. Faktor lain yang menguatkan ada dugaan balas dendam, karena pelaku yang menggunakan senjata tajam langsung menyasar bagian mematikan ke tubuh korban.
"Kalau melihat dia (pelaku) tidak mengambil apa-apa. Kemudian dia menusuk itu seolah-olah kan seperti emosi, langsung mematikan," kata Indra.
Baca Juga: Ungkap Penyebab Pembunuhan, Polisi Telisik Riwayat Hidup Hunaedi
Terkait penyelidikan ini, polisi telah memperoleh ciri-ciri pelaku dari hasil pemeriksaan Sopiah, istri korban. Namun, ciri-ciri pelaku belum bisa diungkap lantaran masih disinkronkan dengan alat-alat bukti lain seperti satu unit rekaman CCTV yang diambil dari rumah warga.
Aksi pembunuhan itu berawal ketika Hunaedi sedang mengaji di ruang tengah rumahnya di Kompleks TNI AL, Jalan Kayu Manis, RT 7, RW 6, Nomor 18, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (5/4/2018) petang.
Tiba-tiba, korban mendengar ada suara ketukan pintu yang berasal dari luar rumahnya. Saat korban membukakan pintu, tamu misterius itu langsung menyerang hingga korban tersungkur di lantai. Sopiah pun sempat melihat suaminya bergumul dengan pelaku sebelum melarikan diri.
Hunaedi meregang nyawa karena mengalami dua luka tusuk di bagian dada kiri dan satu luka di lengan kiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
Terkini
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Tepis Bayang-bayang Jokowi dan Kirim Pesan ke PDIP
-
Perempuan Ini Ngaku Satu Almamater, Bongkar Ijazah Wapres Gibran yang Dipermasalahkan Publik
-
Rp 12,5 Triliun untuk Pembangunan Sumut, Bobby Nasution Sampaikan Ranperda P-APBD 2025
-
Stok BBM Langka, SPBU Swasta di Tebet Banting Stir Jual Beras Porang hingga Paket Makanan Ringan
-
Warning Wamenkum! Semua Tahanan di Indonesia Bisa Bebas Jika Aturan Ini Tak Segera Disahkan DPR
-
Kejagung Sita Sederet Tanah Zarof Ricar di Riau Senilai Rp35 Miliar, Aset Atas Nama Anak-anaknya!
-
Benteng Terakhir PDIP Runtuh! Prabowo Copot Hendrar Prihadi, Sinyal 'Sapu Bersih' Kabinet?
-
Jadi Menpora, Erick Thohir Wajib Mundur dari PSSI? Pakar: Sah, Asal Penuhi 1 Syarat Ini
-
Di Balik Papan 'Bensin Habis' Ada Kabar Getir Pegawai SPBU Swasta yang Takut Dirumahkan
-
2 Kasus Baru Keracunan Massal MBG Tak Masuk KLB, Publik Murka ke Pemerintah: Tunggu Mati Dulu?