Suara.com - Sekertaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno melihat tidak mustahil apabila calon petahana dikalahkan oleh calon partai oposisi. Hal tersebut mengacu kepada kemenangan pimpinan koalisi oposisi Pakatan Harapan, Mahathir Mohamad dalam pemilu Malaysia 2018.
Eddy menjelaskan hal tersebut sebenarnya sudah terjadi pada gelaran Pilkada-pilkada sebelumnya.
"Kita lihat di pilkada-pilkada kan petahana bisa dikalahkan, jadi bukan berarti bahwa petahana itu kebal kekalahan, tidak gitu ya," kata Eddy usai jadi pembicara di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/5/2018).
Eddy menilai kemenangan Mahathir karena ia mampu menyentuh hati rakyat sampai ke dalam dengan mengambil isu-isu yang terjadi di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
"Pak Mahathir itu menggandeng isu-isu riil yang dibawa. Dia bisa menyentuh rakyat dengan isu-isu yang dibawa, itu saja," ucapnya.
Lebih lanjut, Eddy mengatakan hal tersebut menjadi pembelajaran pada pelaku Pilpres 2019 nanti untuk lebih serius menggarap isu-isu nyata dan memberikan solusinya ketimbang memainkan isu SARA sebagai senjata andalan.
"Itu merupakan pembelajaran bagi kita agar kita juga jangan menghadirkan isu-isu populis. Menurut saya saat ini siapa yang bisa menggadeng isu yang terbaik dan memberikan solusi atas isu-isu tersebut dialah kemudian yang akan unggul dalam pilpres 2019," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Inul Daratista Siap Goncang Malaysia, Comeback setelah 2 Dekade
-
Liga Champions Asia Elite Jadi Ajang Bentrok Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia dan Malaysia
-
Sama-Sama Aerox 'Turbo', Kenapa Harga di Malaysia Jomplang Banget?
-
5 Kontroversi Zita Anjani, Unggah Produk Pro Zionis Hingga Pembatalan Seminar
-
Tabola Bale Guncang Malaysia, Musik Flores Bikin Bergoyang Tanah Malaka
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu