Suara.com - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Bogor mencatat sebanyak 29.076 kendaraan dari arah Jakarta keluar melalui Gerbang Tol Ciawi menuju kawasan Puncak dan Sukabumi, Jawa Barat. Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Hasby Ristama mengatakan jumlah tersebut berdasarkan data dari Gerbang Tol Ciawi terhitung mulai pukul 05.00 WIB, Sabtu (9/6/2018) hingga Minggu (10/6/2018) pukul 05.00 WIB pagi tadi.
"Data yang kita peroleh sejak Sabtu kemarin hingga pagi tadi, tercatat 29.076 kendaraan dari arah Jakarta keluar Gerbang Tol Ciawi menuju Puncak, Cianjur dan Sukabumi," katanya, Minggu (10/6/2018).
Selain itu, untuk jumlah kendaraan yang didominasi mobil pribadi dari arah Puncak, Cianjur dan Sukabumi menuju Jakarta dan sekitarnya melalui Gerbang Tol Ciawi tercatat sebanyak 20.630 kendaraan.
Sampai saat ini, lanjut Hasby, kondisi arus lalu lintas di Jalur Puncak maupun Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) masih cenderung ramai lancar. Tidak terdapat kepadatan berarti di kedua jalur tersebut.
"Untuk Jalur Puncak hanya ada beberapa titik kepadatan karena adanya persimpangan keluar masuk kendaraan. Kalau Bocimi, Minggu siang juga masih terpantau ramai lancar," tambah Hasby.
Meski demikian, pihaknya tetap menghimbau kepada para pengendara yang akan melintas di jalur tersebut agar tetap berhati-hati. Terlebih, di ruas Tol Bocimi yang kondisinya belum rampung 100 persen.
"Masyarakat yang mau ke Sukabumi bisa gunakan Tol ini yang nantinya keluar di Exit Cigombong. Kami imbau untuk berhati-hati melintasi jalur ini dan tidak melebihi batas kecepatan yang ada," tutup Hasby. (Rambiga)
Berita Terkait
-
Tol Pak Jokowi, Fadli Zon: Emang Bangun Tol Pakai Uang Pribadi?
-
Arus Mudik, Perhatikan Aturan Baru di Bandara Soekarno - Hatta
-
H-6 Lebaran, 228.848 Pemudik dari Jawa Menyeberang ke Sumatera
-
Mengular 2,5 Kilometer, Pelabuhan Merak Kerahkan 35 Kapal Roro
-
Jasa Marga Perkirakan Volume Kendaraan H-6 Mencapai 112 Ribu
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu