Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku mendapatkan banyak tawaran untuk maju menjadi cawapres. Tawaran itu datang saat ia baru saja menjabat sebagai gubernur.
Menurut Anies, tawaran menjadi cawapres itu datang dari kubu Joko Widodo atau Jokowi maupun Prabowo Subianto. Meski demikian, Anies tetap ingin memimpin Jakarta.
"Tawaran banyak, tapi saya katakan pada semua saya ceritakan ketika semuanya selesai," kata Anies saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018).
Anies juga enggan berkomentar banyak perihal kabar Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno yang disebut-sebut bakal menjadi cawapres. Sandiaga dikabarkan akan mendampimgi Prabowo. Anies pun ingin menghormati proses Pilpres yang sedang berlangsung.
"Sekarang sedang ada proses saya tidak ingin ikut komentar sampai semua selesai baru saya cerita," ujar Anies.
Sebelumnya, Anies tampak tak terkejut ketika ditanya perihal kabar Sandiaga yang akan maju senagai cawapres. Ia mengaku mengetahui persis perihal kabar pencalonan itu.
"Kalau ditanya apakah saya tahu, ya saya tahu persis," tandas Anies.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu