Suara.com - Bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno melangsungkan salat Idul Adha di depan Monumen Perjuangan, Jatinegara, Jakarta Timur, Jalan Matraman Raya, Rabu (22/8/2018). Meski diberi kesempatan untuk berbicara oleh panitia, Sandiaga enggan memberikan pidato sambutan.
Sandiaga mengaku tidak ingin mencampuradukan kegiatan keagamaan dengan kegian yang berbau politik. Bagi dirinya, masyarakat yang datang ke Monumen Perjuangan Jatinegara datang untuk beribadah menunaikan Salat Idul Adha.
"Sebagian masyarakat di sini datang untuk bertahmid, bertasbih, bertahlil, mereka ingin melaksanakan ibadah, bukan mendengarkan saya pidato," kata Sandiaga di Monumen Perjuangan Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (22/8/2018).
Sandiaga mengatakan, masyarakat yang datang menunaikan ibadah Salat Idul Adha di Monumen Perjuangan Jatinegara memiliki pilihan politik yang beragam. Oleh karena itu, dirinya enggan membicarakan sesuatu yang berbau politik di tempat tersebut.
"Walaupun diberikan surat saya bilang itu lebih baik digunakan kita untuk membaca tahlil tahmid, tasbih, mengagungkan nama Allah, maha besarkan nama Allah dan kita maknai qurban sebagai tentunya ajang persatuan kita karena pilihan politik mereka belum tentu sama," jelasnya.
Selain memenuhi janji untuk menunaikan Salat Idul Adha di Monumen Perjuangan Jatinegara, Sandiaga mengaku tertarik pada masyarakat di sekitar wilayah tersebut. Menurutnya mayoritas masyarakat di wilayah tersebut merupakan salah satu jamaah muslim terbesar di Jakarta.
"Dan kebetulan saya tertarik karena ini salah satu jemaah terbesar di Jakarta, lebih dari 15 ribu dan ada di lingkungan masyarakat yang padat, dan saya belum sempat menunaikan janji salat di sini," pungkas Sandiaga.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka