Suara.com - Sampah organik dan non organik di Kota Depok, Jawa Barat bisa mencapai sebesar 800 hingga 900 ton dan setiap hari diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung. Agar bisa mengatasi membludaknya limbah tersebut, Pemerintah Kota Depok memanfaatkan keberadaan ulat untuk mengurai sampah organik.
Kepala Bidang Kebersihan DLHK Kota Depok Iyay Gumilar mengatakan, penggunaan ulat untuk mengurai sampah itu sudah dilakukan di lima Unit Pengolahan Sampah (UPS). Sebab, menurutnya, ulat jenis Maggot ini bisa memakan sampah organik seperti sayuran, buah, nasi, dan sampah organik lainya.
"Pengurangan sampah di Depok agar tidak masuk TPA semua. Sudah kita jalankan selama 3 tahun dan sangat efektif," kata Iyay kepada Suara.com di UPS 2 Jalan Merdeka, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Selasa (5/3/2019).
Dia mengklaim, penggunaan ulat ini sangat efektif terutama bisa menghilangkan bau dari sampah organik. Bahkan, dia menyampaikan, pemerintah bakal mengembangbiakan ulat ini untuk setiap lingkungan RW di Depok.
"Sangat efektif kalau untuk mengurai sampah organik. Kami terapkan di setiap UPS setiap hari 2 ton sampah organik bisa diurai oleh ulat Maggot selama 24 jam," kata Iyay.
Tidak hanya mengurai sampah organik, ulat Maggot yang sudah dikembangkan di Depok ini juga bisa digunakan pakan ikan Lele.
"Jadi mengembangkan Maggot banyak untungnya. Bisa dijadikan pakan ternak ikan dan mengurai sampah organik," katanya.
Menurut dia, ulat Maggot ini sangat unik karena proses berkembang biaknya sekali bertelur langsung mati, baik betina maupun jantan.
"Sekali bertelur bisa menghasilkan 500 belatung atau ulat. Ulat ini yang memakan sampah-sampah organik," katanya.
Baca Juga: Misteri Perempuan L saat Wasekjen Demokrat Andi Arief Digerebek di Hotel
Lebih lanjut dia menjelaskan, ulat Maggot ini merupakan binatang berkembang biak dengan cara metamorfosis. Pertama, ulat maggot ini dari tentara lalat hitam yang bertelur, lalu menjadi larva atau ulat Maggot yang berwarna kecokelatan.
Setelah itu, ulat yang mengurai sampah organik dengan cara dimakan akan berubah warna menjadi hitam. Kemudian, menjadi Maggot dewasa yang bisa dijadikan pakan ternak dan ikan.
"Setelah itu kembali menjadi tentara lalat hitam," jelasnya.
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya