Suara.com - Petani di Madiun, Jawa Timur rugi sampai Rp 7 miliar karena banjir merendam 497 hektar sawah. Catatan itu berdasarkan Pemerintah Kabupaten Madiun.
Rata-rata padi yang terendam banjir berusia 70 hari. Bahkan ada 2 hektar sawah yang merupakan lahan persemaian.
"Rata-rata tanaman padi yang terendam berusia 70 hari. Ada juga dua hektare lahan persemaian," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Madiun Edy Bintarjo di Madiun, Jumat (8/3/2019).
Jumlah kerugian akibat bencana itu yang ditanggung petani cukup besar. Meski demikian Dinas Pertanian setempat belum menyatakan puso. Jika nantinya mendekati masa panen terjadi puso, petani yang mengikuti asuransi tani akan mendapatkan ganti rugi Rp 6 juta per hektare.
"Sedangkan bagi petani yang tidak ikut asuransi, akan kami coba meminta bantuan benih ke provinsi karena ini terkena bencana banjir," kata Edy.
Data BPBD setempat di posko penanganan bencana Kabupaten Madiun menyebutkan areal sawah yang paling banyak terendam banjir di Kecamatan Balerejo, yakni mencapai 147 hektare. Sisanya tersebar di areal sawah daerah lain, seperti Kecamatan Madiun, Wungu, dan Pilangkenceng.
Hasil pendataan BPBD Kabupaten Madiun pada Jumat hingga pukul 12.00 WIB, jumlah wilayah yang terdampak banjir mencapai 12 kecamatan, 52 desa, 5.707 KK, 497 hektare lahan pertanian, 5.024 pemukiman rusak ringan, dan 62 pemukiman rusak berat.
Kecamatan yang terdampak tersebut, antara lain Madiun, Saradan, Balerejo, Pilangkenceng, Sawahan, Mejayan, Wungu, Wonoasri, Gemarang, Kebonsari, Kare, dan Dagangan.
Saat ini, Pemkab Madiun mulai fokus pada penanganan pascabajir karena air telah surut hampir di semua wilayah, di antaranya penyediaan air bersih, layanan kesehatan, dan perbaikan infrastruktur yang rusak. (Antara)
Baca Juga: Tol Ngawi-Kertosono Terendam Banjir, Pemerintah Diminta Audit Amdalnya
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor