Suara.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Andre Rosiade mengatakan debat ketiga Pilpres 2019 akan mempertemukan politisi senior dan politisi muda. Politikus senior yang dimaksud Andre adalah Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan politikus muda Sandiaga Uno.
Andre menerangkan, sebelum Maruf Amin dikenal masyarakat sebagai ulama dan Ketua MUI nonaktif, ternyata Ma'ruf Amin memiliki rekam jejak politik yang panjang. Andre menyebutkan awal mula perjalanan politik Maruf Amin dimulai saat menjadi anggota DPRD DKI Jakarta dari utusan golongan periode 1972 sampai 1973.
"Artinya apa? Kyai Ma'ruf jauh lebih politisi dari Sandiaga Uno, beliau politisi ulung," kata Andre dalam diskusi Ngopi Bareng Dari Seberang Istana 'Siapa Berani Mendebat Ulama' di Jalan Juanda, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2019)
Selain itu, Ma'ruf Amin juga pernah menjadi anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan pada 1973 sampai 1977. Tak berhenti di situ, Maruf Amin lanjut menjadi anggota DPRD Jakarta dari PPP dan juga pernah menjadi anggota MPR RI dari PKB periode 1997 sampai 1999, serta pernah menjadi anggota Watimpres periode 2007 sampai 2014.
Menurutnya, pengalaman yang dimiliki Ma'ruf sebagai politisi senior menjadi alasan mengapa Jokowi akhirnya memilih Ma'ruf Amin menjadi cawapresnya ketimbang mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Padahal kata dia, Mahfud MD sebelumnya sempat dikabarkan sudah terpilih menjadi bakal cawapres Jokowi.
"Karena kita nonton di berbagai media perdebatan waktu awal-awal Kyai Maruf menjadi cawapres, karena kemampuan politisinya Kyai Maruf lah beliau menjadi calon wakil presidennya pak Jokowi menyingkirkan profesor Mahfud MD," pungkasnya.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Mobil Berstiker 2019 Tetap Jokowi Nyungsep di Selokan
-
Biasa Ceramah 1 Jam, Ma'ruf Amin Sulit Atur Bicara dengan Waktu Terbatas
-
Debat dengan Sandiaga, TKN: Ma'ruf Amin Akan Berikan Tausiyah
-
Timses Jokowi Singgung Saat Prabowo Menaiki Mobil Pimpinan Ormas GARIS
-
Di Survei PolMark, Elektabilitas Prabowo - Sandiaga Cuma 25,8 Persen
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu