Suara.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Gatot Eddy Pramono menyebut pihaknya bakal menindaklanjuti dugaan kekerasan yang menimpa tim medis atau petugas ambulans Pemprov DKI Jakarta saat kerusuhan di kawasan gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019). Kini kasus dugaan penganiayaan petugas medis tengah didalami.
Untuk itu, Gatot menemui Gubernur Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2019).
"Itu (tim medis Pemprov luka-luka) kita dalami juga ya," ujar Gatot.
Selain akan mendalami kasus tersebut, dalam pertemuan ini Gatot juga membahas terkait situasi Jakarta terkini, mengingat beberapa hari terakhir terjadi aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan di Jakarta.
"Agar menjaga situasi di Jakarta ini tetap aman damai dan kondusif, sehingga masyarakat bisa melaksanakan aktifitas sehari-hari," jelasnya.
Sebelumnya Gubernur Jakarta Anies Baswedan telah bertemu langsung tim medis atau petugas ambulans sempat dituduh polisi membawa bensin dan batu saat kerusuhan di kawasan gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat. Anies menyebut petugas mengalami cedera hingga ada benturan di kepala.
Namun Anies mengaku tidak ingin berspekulasi soal adanya penganiayaan yang dialami tim medis dari Puskesmas Pademangan, Jakarta Utara. Anies lebih memilih menunggu hasil dari tim medis.
"Jadi begini. Sekarang ini biar diperiksa lengkap karena kita tidak tahu, belum tahu lengkap, siapa saja yang berada di lokasi," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2019).
Baca Juga: Pelajar Demo di DPR Rusuh, Anies: Jangan Sampai Ada Anak yang Hilang
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?