Suara.com - Nugraha Krisdiyanta, pelajar asal Indonesia yang bermukim di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Kota China menegaskan bahwa para pelajar di sana dalam kondisi baik dan sehat.
Namun ia menyayangkan apabila banyak pemberitaan di media Indonesia yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Nugraha mencontohkan salah satu berita yang mengatakan kalau mahasiswa di Wuhan tidak boleh ke luar kamar. Hal itu tentu membuat banyak pelajar di Wuhan bahkan hingga orang tua menjadi panik.
Setelah dikonfirnasi kepada mahasiswa yang menjadi narasumber, bukanlah tidak boleh ke luar kamar melainkan takut untuk ke luar kamar.
"Kami di Wuhan sangat menyayangkan adanya berita yang simpang siur yang beredar di media-media tanah air. Berita-berita tersebut tidak mencerminkan kebenaran yang terjadi," kata Nugraha dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (1/2/2020).
Berita lainnya mengabarkan kondisi mahasiswa asal Jawa Timur di Wuhan yang di mana kondisi logistiknya telah menipis. Berita tersebut membuat kaget banyak orang bahkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun ikut untuk mengklarifikasi.
"Ternyata sumber berita bukan dari rekan Jawa Timur yang berada di Wuhan, tetapi dari sumber lain dan berita tersebut pun sudah diklarifikasi dan diubah," ujarnya.
Nugraha menyatakan kalau mahasiswa Indonesia yang ada di Wuhan dalam kondisi baik dan sehat. Logistik di sana pun masih tersedia dan apabila menipis ia menegaskan masih ada supermarket yang buka.
"Seandainyapun kekurangan dana, kami masih memiliki dana di PPITW yang bisa digunakan untuk berbelanja," ujarnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Beredar Video Kompas TV, Pasien Corona Meninggal di Semarang?
Nugraha mengungkapkan kalau berita-berita semacam itu malah membuat para mahasiswa Indonesia di Wuhan menjadi agak stress dan panik. Padahal mereka sudah diminta untuk tidak panik mulai dari otoritas kampus, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China hingga pemerintah setempat.
Dengan begitu ia berharap ada kesadaran dari media-media Indonesia untuk menuliskan sesuai dengan kenyataan di sana. Dirinya tidak ingin apabila pelajar-pelajar Indonesia yang berada di Wuhan malah dijadikan objek untuk menaikan rating.
"Karena itu, kami memohon dukungan dan doa dari semua warga Indonesia. Dukunglah kami, dengan tidak membuat berita yang tidak sesuai dengan kenyataan," ujarnya.
"Dukunglah kami dengan menggunakan kata-kata yang sesuai dengan keadaan kami, bukan dengan kata-kata yang bombastis demi meraih rating. Kami bukan objek rating," tambah Nugraha.
Berita Terkait
-
Bakal Dijemput KBRI, 10 Mahasiswa Unesa di Kota Wuhan akan Dipulangkan
-
CEK FAKTA: Benarkah Virus Corona Muncul dalam Buku Iqro?
-
WHO Tetapkan Status Darurat Corona, Ini Kata Ketua IDI
-
Bahas Strategi Evakuasi WNI, Menlu Retno Ajak Dubes China ke Kantor
-
Sujak Waswas Kondisi Anak yang Kuliah di China, Bupati Bekasi: Sabar Dulu
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan