Suara.com - Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya telah memeriksa Senior Manager Talent Acquisition and Management PT Garuda Indonesia terkait dugaan kasus pencemaran nama baik yang dilakukan pemilik akun Twitter @digeeembok terhadap pramugari, Siwi Widi Purwanti alias Siwi Sidi yang dituding menjadi simpanan bos Garuda.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menuturkan Senior Manager Talent Acquisition and Management PT Garuda Indonesia yang tidak disebutkan namanya itu merupakan saksi ketujuh yang telah diperiksa polisi dalam kasus tersebut.
Menurut Yusri yang bersangkutan diperiksa oleh penyidik pada Senin (3/2/2020), hari ini.
"Kami sudah periksa saksi ketujuh dalam kasus laporan Siwi Widi, yakni Senior Manager Talent Garuda," kata Yusri saat dihubungi wartawan.
Yusri menyampaikan bahwa setidaknya ada dua pertanyaan yang diajukan penyidik kepada saksi Senior Manager Talent Acquisition and Management PT Garuda Indonesia. Salah satunya yakni terkait proses rekruitmen.
"Penyidik menanyakan ada dua, soal rekruitmen dan kedua soal jadwal terbang pramugari," katanya.
Sebagimana diketahui, Siwi Widi Purwanti melaporkan pemilik akun Twitter @digeeembok.id ke Polda Metro Jaya pada 28 Desember 2019. Akun tersebut dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik lantaran menyebut Siwi sebagai simpanan bos Garuda.
Polisi sendiri sebelumnya telah merencanakan akan memeriksa 11 saksi terkait kasus tersebut. Adapun, delapan dari 11 saksi adalah staf Garuda Indonesia serta rekan Siwi Sidi.
Baca Juga: Siwi Sidi Jadi Penyebab Utama Adik Kriss Hatta Tak Lagi Kerja di Garuda?
Berita Terkait
-
Siwi Sidi Jadi Penyebab Utama Adik Kriss Hatta Tak Lagi Kerja di Garuda?
-
Usai Diperiksa soal Tuduhan Simpanan Bos Garuda, Adik Kriss Hatta Nangis
-
Terpopuler Sepekan: Tora Sudiro Digerebek, Nikita Mirzani Ngamuk
-
Kriss Hatta : Percuma Siwi Sidi Bikin Laporan
-
Polisi akan Periksa 11 Saksi Terkait Kasus Pramugari Siwi Sidi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu