Suara.com - Kepolisian telah meningkatkan kasus pencemaran nama baik terhadap pramugari Garuda Indonesia Siwi Widi Purwati ke tahap penyidikan. Dalam kasus ini, akun @digeeembok dilaporkan karena menuding Siwi sebagai simpanan bos Garuda Indonesia.
Meski demikian, belum ada sosok yang dijadikan sebagai tersangka dalam kasus ini. Terkait itu, polisi mengklaim masih menganalisa akun @digeeembok guna memburu sang pemilik akun.
"Ini masih di analisa untuk kita cari pemilik akunnya," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Jumat (13/3/2020).
Hingga saat ini, Yusri mengkalim pihaknya masih memburu pemilik akun tersebut. Klaim tersebut merujuk pada tingkat status perkara yang kekinian sudah dalam penyidikan.
"Ya ini sudah naik ke tingkat sidik kan berarti masih proses untuk mencari tersangkanya," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, siwi Widi Purwanti melaporkan pemilik akun Twitter @digeeembok ke Polda Metro Jaya pada 28 Desember 2019. Akun tersebut dilaporkan atas dugaan pencemaran nama baik lantaran menyebut Siwi sebagai simpanan bos Garuda.
Polisi sendiri sebelumnya telah merencanakan akan memeriksa 11 saksi terkait kasus tersebut. Adapun, delapan dari 11 saksi adalah staf Garuda Indonesia serta rekan Siwi Sidi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Pramono Anung Bicara Kasus Campak di Jakarta, Ada Peningkatan?
-
Kejagung Umumkan Pengambilalihan Lahan Sawit Ilegal, Luasannya Lebih Besar dari Pulau Bali
-
LPDP Panen Kritik: Persyaratan Berbelit, Data Penerima Tidak Transparan?
-
KPK Dalami Pesan WhatsApp Soal Persekongkolan Tersangka Kasus JTTS
-
Desak Rombak UU Pemilu, Yusril Sebut Kualitas DPR Merosot Akibat Sistem Pemilu yang Transaksional
-
Periksa Kapusdatin BP Haji, KPK Cecar Soal Jemaah Haji Khusus yang Bisa Langsung Berangkat
-
Indonesia Target 100 GW Energi Surya: Apa Artinya bagi Ekonomi dan Keadilan Iklim?
-
KPK Panggil Bos PT Kayan Hydro Energy untuk Kasus Suap IUP Kaltim, Materi Pemeriksaan Rahasia
-
Raja Ampat Terancam! Izin Tambang Nikel Diberikan Lagi, Greenpeace Geram!
-
Keluarganya Hilang Tersapu Banjir Bali, Korban Selamat Kaget Sepulang Kerja Rumah Sudah Rata!