Suara.com - Hingga kini jumlah korban tewas akibat penembakan massal di Provinsi Nova Scotia, Kanada belum bisa dirinci secara pasti. Melansir laman BBC, sedikitnya 16 orang tewas, termasuk seorang perempuan perwira polisi.
Sebelumnya, Reuters sebagaimana dikutip kantor berita Antara menyebut, setidaknya 13 orang meninggal dalam insiden berdarah selama kurang lebih 12 jam yang terjadi pada Minggu (19/4/2020) waktu setempat.
Pelaku teridentifikasi sebagai Gabriel Wortman (51) yang berprofesi sebagai dokter gigi.
Tindakan brutal yang berlangsung sekitar 12 jam itu berakhir setelah sempat terjadi pengejaran mobil sang pelaku oleh polisi. Terduga pelaku penyerangan dilaporkan tewas.
Warga di desa Portapique sebelumnya diminta tinggal di dalam rumah setelah aksi serangan dimulai pada Sabtu.
Polisi sebelumnya mengatakan tersangka mengendarai mobil polisi.
Pria bersenjata itu menembak kerumunan orang di sejumlah lokasi di Nova Scotia. Pihak berwenang masih berusaha untuk menetapkan jumlah korban tewas, kata polisi pada hari Minggu (19/04)
Polisi memperingatkan bahwa kemungkinan jumlah korban tewas akan bertambah.
Anggota polisi dari kesatuan Mounted Royal Kanada (RCMP), Heidi Stevenson, yang sudah bertugas selama 23 tahun, termasuk di antara mereka yang tewas.
Baca Juga: Dorr, Dorr, Dorr! Dokter Mengamuk Saat Corona, Tembak 13 Orang hingga Tewas
"Heidi menjawab panggilan tugas dan kehilangan nyawanya saat melindungi warga," kata Komandan RCMP Nova Scotia, Asisten Komisaris Lee Bergerman dalam unggahan di Facebook.
"Dua bocah kehilangan ibunya dan seorang suami kehilangan istrinya. Orang tua kehilangan anak perempuannya dan lainnya yang tak terhitung kehilangan teman baik atau koleganya," kata Bergerman.
Komisaris RCMP, Brenda Lucki mengatakan dia meyakini pria bersenjata itu awalnya memiliki "motivasi" dan "mengubahnya menjadi serangan acak", seperti dilaporkan CBC News.
Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau menggambarkan serangan bersenjata ini sebagai "situasi mengerikan" dan Gubernur Nova Scotia, Stephen McNeil mengatakan kepada wartawan "ini adalah salah satu aksi kekerasan paling tidak berperikemanusiaan dalam sejarah provinsi kami."
Polisi mengatakan mereka pertama kali diberitahu tentang insiden dengan menggunakan senjata api ini pada Sabtu malam.
Akun Twitter resmi kepolisian Nova Scotia mengidentifikasi tersangka pelaku penyerangan sebagai Gabriel Wortman yang berusia 51 tahun.
Berita Terkait
-
Dorr, Dorr, Dorr! Dokter Mengamuk Saat Corona, Tembak 13 Orang hingga Tewas
-
Terkunci di Los Angeles, Pangeran Harry Kangen Suasana Kanada
-
Imbas Pandemi Corona, Satu Lagi Seri F1 2020 Resmi Ditunda
-
Meghan Markle Bikin Tetangga Tertekan, Begini Kata Wali Kota
-
Positif Corona, Begini Sosok Istri Justin Trudeau yang Inspiratif
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Liburan Karyawan RS Jember di Bromo Berakhir Tragedi, 8 Orang Tewas Termasuk Satu Keluarga
-
Mabes TNI Batal Laporkan Ferry Irwandi, Pilih Dialog Demi Jaga Persatuan
-
Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit, Kejagung Periksa Putri Jusuf Hamka
-
5 Fakta Pembunuhan Keji Gadis Cilik 4 Tahun di Konawe Selatan, Motif Pelaku Terungkap
-
Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo Masuk Babak Baru, LPSK Dapatkan Bukti CCTV
-
Buntut Insiden Saat Kunker Komisi III DPR, Polda Jambi Minta Maaf: Tak Ada Niat Halangi Wartawan
-
4 Skandal Zita Anjani sebelum Diterpa Isu Pencopotan: Gara-Gara Dugaan Mangkir?
-
Anggota DPR Terima Dana Reses Rp2,5 Miliar, Najwa Shihab: Masalahnya, Cair ke Kantong Pribadi
-
Enam Lembaga HAM Bentuk Tim Investigasi Kerusuhan, Tegaskan Suara Korban Tak Boleh Terhapus
-
Asosiasi Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI Soal Jaminan Halal Program MBG