Suara.com - Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Jakarta menilai Pemprov DKI Jakarta tak tegas dalam menegakan aturan Pelanggaran Sosial Berskala Besar (PSBB). Akibatnya, banyak masyarakat yang menyepelekan dan ke luar rumah.
Ketua Fraksi PDI-P DPRD Jakarta Gembong Warsono mengatakan salah satu contoh kasusnya adalah banyak warga yang menyerbu pasar menjelang lebaran. Menurutnya warga tak akan berani melakukan itu jika Pemprov membuat aturan lebih tegas.
"Pemprov kurang tegas dalam penerapan PSBB, kasus-kasus keramaian di pasar dan lainnya tidak akan terjadi kalau sejak awal tegas dalam penerapan Pergub PSBB," ujar Gembong saat dikonfirmasi, Kamis (21/5/2020).
Gembong menyebut seharusnya Pemprov menggandeng unsur elemen masyarakat dan RT serta RW. Pengawasan disebutnya bisa dilakukan dengan lebih tegas karena mereka adalah unsur yang paling dekat dengan masyarakat.
"Langkah yang harus dilakukan oleh pemprov, mengajak semua elemen masyarakat, RT, RW melakukan pengawasan secara ketat, dengan kontrol langsung dari Lurah dan tiga pilarnya," tuturnya.
Menurutnya Lurah sebenarnya sudah mengetahui kondisi masyarakat yang mulai bandel. Namun ia tak bisa berkutik tanpa bantuan dari elemen masyarakat itu.
"Maka pemangku kepentingan lainnya harus berkolaborasi mengamankan wilayah," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pantau Pemudik Saat PSBB, Pemprov DKI Kerahkan 3000 Orang di 12 Check Point
-
Pesan Menyentuh Aa Gym soal Kerumunan Warga yang Bikin Jengkel saat Corona
-
Mencuci Tangan 10 Kali Sehari Bisa Kurangi Risiko Virus Corona
-
Abaikan PSBB, Warga Cirebon Serbu Mal untuk Beli Baju Lebaran
-
Komplikasi Makin Beragam, Pasien Covid-19 Bisa Alami Pembekuan Darah
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka