Suara.com - Gereja bersejarah Episkopal St. John terbakar dalam demonstrasi besar-besaran atas kematian pria kulit hitam George Floyd, Minggu (30/5/2020) malam waktu Amerika Serikat.
Menyadur The Washington Post, gereja yang terletak di seberang alun-alun Lafayette, Gedung Putih, Washington D.C itu turut menjadi sasaran amukan pendemo yang marah.
Kendati aksi protes itu sempat berlangsung damai, sekelompok kecil orang dikabarkan mulai membakar dan menghacurkan jendela berbagai bangunan saat malam hari.
Pada pukul 10 malam, seseorang diketahui menurunkan bendera Amerika Serikat yang tergantung di luar gereja. Bendera itu dibakar dan dilemparkan ke dekat pintu gereja St. John.
Selain terbakar, The Washington Post melaporkan vandalisme juga terkena aksi vandalisme. Tembok gereja dicoret dengan pesan bertuliskan: "Iblis ada di seberang jalan."
Pihak kepolisian mengatakan api kecil juga terlihat di ruang bawah tanah Gereja yang telah berdiri sejak 1816 tersebut. Petugas pemadam kebarakan pada akhirnya mampu memandamkan api dengan cepat.
"Kurasa Tuhan ada di pihak Gerja. Tampaknya api tidak menyebar banyak," kata Juru bicara departemen pemadam kebakaran Vito Maggiolo dikuutip The Washington Post, Senin (1/6/2020).
Pendeta Mariann Budde yang juga uskup Keuskupan Episkopal Washington, mengatakan api berada di ruang bawah tanah rumah paroki, tempat kantor-kantor dan kamar-kamar anak berada.
Saat kebakaran terjadi, dia mengatakan bahwa jemaat gereja tak ada satupun yang berada di dalam gedung.
Baca Juga: Pandemi Corona Saat yang Tepat Berhenti Merokok, Gubes UGM Ungkap Alasannya
"Ini menyayat hati. Ini adalah bangunan yang sangat bersejarah," kata Pendeta Robert W. Fisher, rektor gereja.
Gereja Episkopal St. John mulai dibangun pada 1815, di mana layanan pertamanya di buka pada 27 Oktober 1816.
Gereja ini sering disebut sebagai "Gereja para Presiden Amerika Serikat" karena letaknya yang dekat dengan Gedung Putih.
Menurut situs web Gereja, setiap presiden Amerika Serikat sejak James Madison hingga Donald Trump telah menghadiri setidaknya satu kebaktian di sana.
Pendeta Mariann Budde mengaku mendukung protes yang terjadi. Dia turut ikut serta dengan berdiri di luar Gereja pada Minggu pagi untuk membagikan minum kepada para demonstran.
“Ada banyak hal yang harus dihancurkan, tetapi jelas kami ingin gereja menjadi tempat perlindungan dan keselamatan,” tandas Budde.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan
-
Pramono Anung Targetkan Setiap Kelurahan di DKI Punya Sekolah Lansia: Ini Alasannya
-
Prabowo Teken Inpres Soal Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekah, Begini Isinya
-
Pernyataan Terkini Kejagung Soal Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit Seret Anak 'Raja Tol' Jusuf Hamka
-
Papua Mencekam, OTK Bersenjata Serbu Proyek Vital, Ekskavator Jalan Trans Nabire-Timika Dibakar
-
Jejak 'Uang Haram' Zarof Ricar Terendus, Aset Baru Rp 35 M Atas Nama Anak Ikut Disita