Suara.com - Satu keluarga di India mengakhiri hidup dengan lompat ke sungai setelah mendapatkan stigma negatif akibat salah satu anggota keluarga positif Covid-19.
Menyadur Gulf News, Jumat (21/8/2020), seorang ibu dan dua anak bunuh diri dengan cara melompat ke sebuah sungai di negara bagian Andhra Pradesh, India, pada hari Rabu karena dikucilkan oleh lingkungan sekitar.
Mereka dikucilkan karena ibu mereka, Nurasaih (52) meninggal dunia akibat virus Covid-19. Sepeninggal ibu mereka tersebut, keluarga itu mendapatkan stigma negatif lingkungan sekitar.
Menurut keterangan polisi setempat, mereka merasa hancur ketika kerabat dan teman mereka menjauhkan diri dari keluarganya terpapar Covid-19.
Menurut laporan, mereka mengakhiri karena COVID-19 mengakhiri hidup mereka dengan melompat dari jembatan . Pengguna media sosial dikejutkan dengan kejadian yang terjadi di kota Rajamundry.
Parimi Suneetha yang berusia 50 tahun, Phanikumarm yang berusia 25 tahun, dan putrinya yang berusia 23 tahun, Lakshmi Aparna melompat dari jembatan ke sungai Godavari.
Menurut sumber media setempat, polisi menemukan sebuah catatan di mobilnya yang digunakan mereka untuk sampai ke jembatan tempat mereka bunuh diri.
Catatan tersebut menyebutkan bahwa keluarga tersebut adalah korban stigma sosial negatif akibat Covid-19 dan memutuskan untuk bunuh diri.
Insiden bunuh diri tersebut terjadi ketika gelombang Covid-19 masih menerjang India di seluruh negara bagian.
Baca Juga: Gegara Lockdown, Ayah Kayuh Sepeda Sejauh 105 Km Demi Antar Anak Ujian
Para ahli kesehatan mental India mengatakan pandemi Covid-19 memicu serangan panik di antara orang-orang, menyebabkan depresi, dan bahkan mendorong beberapa orang ke ambang bunuh diri.
Direktur Institute of Mental Health menyatakan bahwa menjelang akhir April ada sekitar 3.632 panggilan aduan depresi dan konseling psikiatri diberikan kepada 2.603 penelepon.
Kejadian tersebut kemudian langsung viral di media sosial Facebook dan langsung mengundang beragam komentar.
Seorang pengguna Facebook @shaheen berkomentar: "Ini adalah saat-saat ketika Anda perlu memahami pentingnya kesatuan di antara keluarga. Teman-teman! Tolong jaga orang yang Anda cintai."
"Itu bisa terjadi pada siapa saja. Dunia sudah menderita secara maksimal. Kapan mereka akan mengerti bagaimana cara menjaga satu sama lain?" tulis @Gaurav.
"Sungguh memalukan. Meskipun orang berpendidikan, mereka tidak pernah bertindak seperti itu. Semoga jiwa mereka damai." komentar akun @Parthiv.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur: Saksi Kunci Kembali Mangkir
-
ASN DKI Dapat Transportasi Umum Gratis, Gubernur Pramono: Tak Semua Gajinya Besar
-
Digelar Perdana Besok, Adam Damiri Siap Hadiri Sidang PK di PN Jakpus
-
Jakarta Utara Siaga Banjir Rob! Supermoon Ancam Pesisir November Ini
-
Ironi! Pejabat Riau Sampai Ngutang Bank Demi Setor 'Jatah Preman' ke Gubernur