Suara.com - Sebuah perusahaan di Jepang mencoba membuat sebuah peti untuk menghilangkan stres di tengah pandemi Covid-19 yang masih menyerang negara tersebut.
Menyadur New York Times, Sabtu (22/8/2020), sebuah peti dengan jendela berukuran 2 meter dibuat untuk mendengarkan cerita horor, melihat aktor berkostum hantu.
Ide unik tersebut adalah hasil karya dari sebuah rumah produksi Kowagarasetai yang diberi nama Scare Squad.
Setiap pertunjukkan tersebut berdurasi 15 menit dan pelanggan harus membayar 800 yen atau sekitar Rp 111.755.
"Pandemi ini membuat stres, dan kami berharap orang-orang dapat sedikit lega dengan berteriak," kata Kenta Iwana, koordinator rumah produksi Kowagarasetai.
Ketika Jepang mengalami peningkatan kasus Covid-19, Iwana (25) berjuang untuk mencari pekerjaan untuk para aktornya, yang biasanya tampil di tempat-tempat seperti taman hiburan.
"Banyak acara dibatalkan karena virus corona, dan saya sedang mencari cara untuk menghilangkan stres saya," kata Kazushiro Hashiguchi (36), salah satu pengunjung. "Saya merasa santai sekarang." ungkapnya.
Pertunjukan tersebut diadakan di ruang istirahat yang biasanya digunakan oleh penumpang setelah menempuh perjalanan dengan bus semalam, pusat perbelanjaan, dan tempat lain yang memungkinkan.
"Kami perlu memiliki sesuatu yang bisa kami bawa kemana-mana, dan peti mati mudah dipindahkan. Yang perlu Anda lakukan hanyalah meletakkannya di ruangan gelap," kata Iwana.
"Ini bisnis yang bagus untuk kami dan memuaskan pelanggan kami." tambah Iwana.
Baca Juga: 8 Fakta Polisi Bali Tilang Turis Jepang, Peras Rp 1 Juta Karena Lampu Mati
Bulan lalu rumah produksi Kowagarasetai juga membuat sebuah pertunjukan horor yang dapat dinikmati dengan sistem drive-thru, alasannya tidak lain karena Covid-19.
Setiap pengunjung dapat menikmati sensasi horor dari dalam mobil, sehingga tidak bersentuhan langsung dengan aktor.
"Para tamu dikurung di dalam mobil, sehingga mereka tidak dapat melarikan diri dari suasana menyeramkan sampai akhir kunjungan." jelas Iwana.
Iwana mendapatkan ide tersebut setelah berjuang dengan serangkaian pembatalan oleh para pengunjung karena wabah virus corona.
"Tiket untuk rumah hantu bergaya konvensional dibatalkan dan kami kehilangan sekitar 80 persen klien kami." ujarnya.
Menurut sang produser Kenta Iwana, rumah hantu dengan format baru ini dinilai lebih menakutkan daripada rumah hantu biasanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?