Suara.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon Provinsi Maluku mengaku kesulitan menangani gelandangan dan pengemis yang memasuki kota tersebut dari luar daerah.
Bahkan, pihak pemkot mengatakan tidak mengetahui asal pendatang yang membuat mereka kewalahan menanganinya.
“Kita terus berikan edukasi dan kembalikan mereka ke keluarga,” kata Kadis Sosial Nurhayati Jasin seperti dilansir Terasmaluku.com-jaringan Suara.com.
Kebijakan tersebut dilakukan, lantaran pemkot hingga kini belum memiliki rumah singgah untuk membina gelandangan dan pengemis yang kian banyak.
Selain itu, Nurhayati mengakui, pembinaan yang dilakukan kepada mereka itu tidak bisa intens.
Pasalnya, pemerintah hingga saat ini belum memiliki rumah singgah untuk membentuk karakter pendatang tersebut agar tidak lagi mengemis.
“Kalau kita punya rumah singgah kita bisa bantu mereka dengan memberikan bantuan produktif,” katanya.
Dia mengatakan, rata-rata gelandangan dan pengemis yang berkeliaran di kota Ambon, sebagian besar pendatang.
Pemkot, kata Nurhayati, juga sudah berupaya untuk memulangkan mereka ke tempat asal.
“Namun saat kapal balik mereka datang lagi, ini yang sulit,” ujarnya.
Baca Juga: Anak Korban Trafficking yang Hamil 3 Bulan, Dinodai Penjaga Rumah Singgah
Lantaran itu, Nurhayati mengemukakan, pihaknya sebenarnya berupaya mengalokasi anggaran untuk membuat rumah singgah di tahun ini.
Namun karena adanya Pandemi Covid-19, semua anggaran tersebut dialihkan.
“Kita berusaha tahun depan ada alokasi anggaran untuk buat rumah singgah,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?