Suara.com - Pemimpin oposisi Datuk Seri Anwar Ibrahim mengklaim miliki suara mayoritas yang kuat dan hebat untuk membentuk Pemerintah Federal yang baru.
Menyadur The Star, Kamis (24/9/2020) anggota parlemen dan presiden PKR Port Dickson mengatakan dia ingin bertemu dengan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah.
"Secara meyakinkan, kami memiliki suara mayoritas yang kuat dan tangguh. Kami tidak berbicara (mayoritas empat, lima atau enam) ... kami berbicara lebih dari itu," katanya dalam konferensi pers di sebuah hotel, dikutip dari The Star.
Mantan wakil Perdana Menteri Malaysia tersebut juga mengklaim bawah ia mendapatkan "hampir" dua pertiga dukungan mayoritas.
Hadir pula istrinya Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail, Sekretaris Jenderal PKR Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail dan Direktur Komunikasi Partai Fahmi Fadzil.
"Dengan dukungan yang jelas dan tak terbantahkan dan mayoritas di belakang saya, pemerintahan yang dipimpin oleh (Perdana Menteri) Tan Sri Muhyiddin Yassin telah jatuh," jelas Anwar di depan para pendukungnya.
Ia mengaku mendapat dukungan anggota parlemen dari berbagai pihak, termasuk Perikatan Nasional.
Ditanya apakah Tun Dr Mahathir Mohamad akan bergabung untuk memberikan dukungan, Anwar berkata: "Belum, dia bisa memutuskan nanti."
Anwar Ibrahim juga mengatakan pengumumannya bukanlah upaya "untuk membentuk pemerintahan pintu belakang."
Baca Juga: Rezim Muhyiddin Diklaim Sudah Jatuh, Anwar Ibrahim Jadi PM Malaysia?
"Pemerintah ini memiliki amanah dan dukungan. Mereka yang memutuskan untuk bergabung akan menghormati pemerintahan yang baik, anti korupsi, supremasi hukum (dan menjadi) inklusif dari semua ras dan agama.
"Itu adalah posisi yang sangat jelas yang tidak siap saya kompromi. Saya senang mengatakan bahwa mereka yang bersama saya telah memutuskan dan memiliki dukungan kuat,"katanya.
Anwar Ibrahim menambahkan bahwa pengkhianat yang sudah meninggalkan partai PKR tidak masuk dalam daftar.
Anwar pun mengaku bersedia mempertimbangkan peran yang cocok untuk Muhyiddin.
"Saya mengajaknya bekerja sama. Saya pribadi tidak punya masalah dengannya. Saya siap bekerja dengannya jika dia dapat bekerja sama dan memfasilitasi transisi kekuasaan yang damai dan tertib," katanya.
Sementara itu, Mahathir mengatakan akan menunggu dan melihat apa yang muncul dari klaim Anwar Ibrahim tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!