Suara.com - Cendekiawan Muslim Nahdlatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdalla kembali mengkritisi Pemerintahan Jokowi. Pria yang kerap disapa Gus Ulil ini menyebut bahwa pemerintahan Jokowi melakukan sejumlah blunder politik yang justru menggerus kepercayaan publik.
Ulil Abshar dalam kicauannya menyayangkan Pemerintahan Jokowi yang menurutnya terbilang sering melakukan bluder selama setahun kebelakang.
Dalam kurun empat tahun sisa pemerintahan Jokowi, Ulil Abshar menyebut sejumlah blunder yang telah dilakukannya.
"Beberapa blunder politik pemerintahan Jokowi dalam setahun terakhir ini adalah antara lain revisi UU KPK yang melemahkan lembaga anti-rusuh itu, penanganan covid yang kacau, ngotot Pilkada serentak selama pandemi, dan terakhir 'ngebut' mengesahkan UU CK (UU Cipta Kerja)," kata Ulil Abshar, Senin (12/10/2020).
Adanya blunder politik sebagaimana diungkapkan oleh Ulil Abshar tersebut membuatnya menganggap Jokowi sudah tidak peduli lagi pada suara publik.
Ulil Abshar menambahkan bahwa ada perkembangan menarik dari blunder yang dilakukan Pemerintahan Jokowi belakangan ini. Tidak lain adalah adanya elemen masyarakat yang selama ini jarang berbicara politik, tiba-tiba ikut peduli. Khususnya terkait UU Cipta Kerja yang dinilai bermasalah.
"Mereka ini tiada lain adalah K-Popers. Ini menandakan something has seriously gone wrong," imbuh Ulil Abshar.
Lebih lanjut lagi, cendekiawan NU ini mengatakan Pemerintahan Jokowi akan semakin sulit memulihkan kepercayaan publik apabila terus melakukan blunder seperti sekarang.
Menurut Ulil Abshar, Presiden Jokowi harus mengubah sikap dan mulai rendah hati menunjukkan komunikasi publik yang menandakan bahwa dia mau mendengar suara rakyatnya.
Baca Juga: Masih Ada Demo Susulan Menolak UU Cipta Kerja di Medan, Polisi Disiagakan
Ulil Abshar kemudian menguraikan beberapa momen politik yang menurutnya menjadi tanda bahwa Jokowi sengaja mengabaikan suara profetik dan nurani publik. Ia mengatakan sangat terasa sewaktu revisi UU KPK.
"Saya ingat waktu itu banyak tokoh-tokoh senior di republik ini yang membujuk Jokowi untuk menerbitkan Perppu. Dia tidak peduli," tegas Ulil Abshar.
Cendekiawan NU ini juga mengungkit Presiden Jokowi yang kala itu tetap sepakat untuk melaksanakan Pilkada serentak, meskipun berbagai pihak mendesaknya agar tidak melanjutkan wacana tersebut. Gus Ulil menyoroti NU dan Muhammadiyah yang kala itu pun menolak pelaksanaan Pilkada serentak di akhir tahun.
Menurutnya Jokowi terkesan tak menggubris dan berlagak seperti tidak ada protes yang sedang terjadi.
Terakhir, Ulil Abshar menyoroti Presiden Jokowi yang meninggalkan Ibu Kota saat para buruh beserta mahasiswa unjuk rasa memprotes UU Cipta Kerja. Menurutnya, sangat ironis ketika Presiden Jokowi pergi ke Kalimantan Tenggara sekadar untuk melakukan hal yang remeh yakni menengok bebek.
Melihat serangkaian tindakan Presiden Jokowi, Ulil Abshar mengatakan ada pola yang relatif ajeg. Gus Ulil merasa Presiden Jokowi semakin terputus dari realitas masyarakat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan