Suara.com - Dosen Universitas Indonesia (UI) sekaligus pengamat politik, Ade Armando menyoroti penyebab terjadinya banjir di DKI Jakarta.
Ade Armando menyoroti pemberitaan yang menyebut salah satu penyebab utama banjir di Jakarta tidak hanya luapan sungai saja.
Akan tetapi, sistem drainase yang tidak berfungsi pun juga menambah daftar penyebab DKI Jakarta banjir.
Menyoroti persoalan tersebut, Ade Armando melempar sindiran menohok bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sindiran itu diutarakan Ade Armando lewat jejaring Twitter miliknya, @adearmando1 pada Sabtu (13/2/2021).
"Penyebab utama banjir besar yang melanda Jakarta ternyata bukan karena luapan sungai, tapi karena tidak berfungsinya drainase," tulis Ade Armando seperti dikutip Suara.com.
Ade Armando menambahkan, hal tersebut tidak terlepas dari sosok seorang gubernur yang bertugas membenahi daerahnya.
Kata dia, Gubernur DKI Jakarta tidak berkualitas dan sibuk pencitraan.
"Ini terjadi karena DKI punya Gubernur yang tidak berkualitas dan lebih sibuk membangun pencitraan diri," tandas Ade Armando keras.
Baca Juga: Viral Video Sopir Angkot Nyetir Sambil Mabuk Lem, Aksinya Bikin Gelisah
Dalam cuitannya, Ade Armando menyematkan tautan berita tahun lalu yang mengabarkan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut banjir di DKI Jakarta mayoritas disebabkan oleh sistem drainase yang tidak berfungsi.
Berdasarkan survei PUPR, hanya sekitar 35 persen saja yang disebabkan oleh adanya luapan air sungai.
"Dari 83 lokasi banjir yang kami survei di DKI Jakarta, kami memperoleh 71 titik banjir disebabkan oleh drainase yang tidak berfungsi," ungkap Kasubdit Perencanaan Direktorat Sungai dan Pantai PUPR Bambang Heri Mulyono dalam konferensi pers "Penanggulangan Bencana" di Graha BNPB, Jumat 28 Februari 2020.
Sementara itu, banjir baru-baru ini kembali menggenangi sebagian wilayah DKI Jakarta.
Banjir di Jakarta akhirnya surut sepenuhnya setelah tiga hari air menggenang rumah warga. Namun penanganan ini jauh melampaui target. Pasalnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menargetkan air surut dalam waktu enam jam. Namun ternyata kali ini perlu tiga hari sampai dinyatakan surut sepenuhnya.
Surutnya banjir di Jakarta ini diumumkan oleh Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Sabdo Kurnianto. Ia menyatakan pada Rabu (10/2) siang, air yang masuk ke pemukiman warga sudah surut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat