Suara.com - Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi massal Covid-19 yang diperuntukkan bagi para guru di Hotel Dalton, Kota Makassar, Kamis (18/9/2021).
"Sore hari ini saya berkunjung ke Makassar untuk melihat vaksinasi yang dilakukan di Makassar oleh Pak Wali Kota dan Gubernur," kata Jokowi di Hotel Dalton.
Pada vaksinasi massal tersebut, pemerintah daerah menyasar sekitar 500 guru dari total 8.000 guru yang ada di Kota Makassar.
Jokowi berharap, jika vaksinasi telah selesai diberikan kepada seluruh sasaran, pembelajaran tatap muka di sekolah bisa mulai dilakukan uji coba secara terbatas.
"Pada bulan Juli juga akan dilakukan lagi untuk masuk ke sekolah, tetapi dengan juga program tatap muka terbatas. Dari situlah nanti kami evaluasi apakah bisa dilakukan tatap muka penuh, mungkin pada bulan-bulan setelah itu," imbuhnya.
Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta juga mengingatkan agar proses vaksinasi bisa terus dilakukan di seluruh provinsi. Karena itu, Jokowi telah memerintahkan jajaran terkait agar melakukan vaksinasi secepat-cepatnya sehingga pandemi Covid-19 bisa segera teratasi.
"Saya telah perintahkan untuk secepat-cepatnya melakukan vaksinasi, terutama kepada para lansia dan pelayan serta petugas publik. Agar proses vaksinasi ini semakin hari semakin cepat dan semakin banyak, sehingga kita harapkan bisa mengurangi laju penularan Covid yang ada di negara kita," katanya.
Dalam peninjauan vaksinasi Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Plt. Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, dan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto.
Baca Juga: Jokowi: Sekolah Dibuka Setelah Vaksinasi Massal COVID-19
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik