“Semenjak pandemi kadang-kadang aja dapat kerjaan. Kadang seminggu ada, kadang sebulan nganggur sehingga alternatif yang bisa saya kerjakan ya inilah, ngebadut,” kata Ahmad sambil tangannya membetulkan posisi topi putih bertuliskan Indonesia Merdeka yang dia pakai.
Mencari jalan keluar
Ahmad tidak termasuk kategori orang yang gampang menyerah dengan keadaan, sesulit apapun.
Setelah banyak industri tutup karena bangkrut pada tahun 2000 dan membuatnya kehilangan pekerjaan, Ahmad segera memeras otak untuk mendapatkan sumber ekonomi baru.
Dia berprinsip tak akan memilih-milih pekerjaan. Apapun itu, selama halal, dia akan lakoni.
Sambil tak putus-putus mencari informasi proyek yang sesuai dengan keahlian -- bidang mekanikal elektrikal -- Ahmad menjadi pengamen di terminal Bekasi sampai muka gerbang tol Bekasi Timur.
“Ya semenjak mentok ini juga, semenjak nggak kerja di PT itu kerja serabutan. Kan kerja serabutan itu belum tentu ada. Sedangkan kebutuhan kan harus ada, wajib itu, nggak ada alasan itu, kita mau kerja atau nggak, nggak ada alasan itu. Sehingga kalau kita keluar, pulang harus bawa duit. Ngamen saya,” kata Ahmad.
Dia mengajak kawan yang kurang lebih bernasib sama. Dia teringat mula-mula kawannya meragukan kemampuannya dalam menghibur orang, tetapi pada akhirnya Ahmad berhasil meyakinkan dan mereka pun bekerjasama.
“Saya punya skill punya suara lumayanlah. Makanya ayo ajalah. Ya alhamdulillah. Dia juga kaget waktu kami berdua ngamen itu. Saya emang nggak bisa gitar dan nggak bisa main musik. Cuma punya suara gitu. Ya alhamduillah, nggak sengaja sih. Start jam 14.30 WIB, sampai jam 17.00 WIB itu bisa dapat Rp80 ribu lebih.”
Baca Juga: Kisah Penyedot Tinja: Rezeki dan Malapetaka di Balik Tahi
Di lain kesempatan, pernah pula dia menjadi tukang pijat.
Memutuskan jadi badut
Ahmad hanya satu dari sekian banyak orang yang tak punya banyak pilihan jalan keluar dari himpitan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Keadaan yang demikian membuat dia memegang prinsip: sangat menghargai setiap kesempatan pekerjaan yang ada.
Tapi Ahmad barangkali hanya sedikit orang terjepit keadaan yang bersedia menekuni pekerjaan menjadi badut.
“Karena memang sudah nggak kecari lagilah (pekerjaan), mau kerja apa. Saya nggak pernah milih-milih kerja,” kata Ahmad.
Tag
Berita Terkait
-
Sinopsis Badut Gendong, Film Horor Terbaru Qodrat Universe
-
3 Film Horor Terbaru MAGMA Entertainment: Qodrat Universe hingga Vampir ala Hong Kong
-
MAGMA Entertainment Umumkan 3 Film Horor Terbaru di JAFF Market 2025
-
Anak 10 Tahun di Tangerang Diduga Diculik Badut, Keluarga Minta Bantuan Warga
-
Teror Badut Pennywise Kembali! IT: Welcome to Derry Siap Tayang 27 Oktober
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan