Suara.com - Pemutaran film 'Pulau Plastik' yang diputar di bioskop XXI Kota Bogor, Jawa Barat ternyata tidak dilewatkan begitu saja oleh Wali Kota Bima Arya Sugiarto.
Bima yang menyempatkan diri menonton film tersebut mengaku banyak pesan moral yang tersampaikan. Lantaran itu, dia kemudian menyampaikan pesan kepada publik dan juga jajaran birokrat di lingkungan pemerintahannya terkait bahaya plastik.
"Film 'Pulau Plastik' ini menyampaikan pesan moral yang menggugah kesadaran masyarakat terhadap bahaya plastik bagi manusia," kata Bima Arya, di Kota Bogor, Jabar, Sabtu (8/5/2021).
Dalam film dokumenter produksi Visinema Pictures, Kopernik, Akarumput, dan Watchdoc dengan durasi 1 jam 42 menit menceritakan penggunaan plastik sekali pakai dan dampak sampahnya yang tidak terurai, menyusup sampai ke rantai makanan manusia dalam bentuk mikro plastik.
Bima mengemukakan, tiga pesan terkait sampah plastik dan bahayanya bagi kesehatan lingkungan dan manusia.
Pertama, ternyata Indonesia menjadi target dari pembuangan sampah plastik dari negara-negara maju yang selama ini mengklaim telah berhasil mengelola plastik.
"Realitas ini sangat ironis dan menyedihkan, karena seolah-olah kita tidak bisa apa-apa. Negara kita seperti ditipu oleh negara-negara maju yang mengklaim berhasil, tapi sampahnya dibuang ke negara kita," katanya.
Kedua, dia mengemukakan, bahan plastik yang selama ini disebut bisa diurai ternyata pun tidak bisa terurai dalam waktu sangat lama. Padahal di Kota Bogor, banyak menggunakan bahan plastik.
Lantaran itu, Pemkot Bogor akan melakukan uji sampling terhadap bahan plastik yang sudah banyak digunakan di Kota Hujan tersebut untuk melihat apakah plastik itu semuanya lolos uji atau ada yang tidak lolos uji.
Baca Juga: Diet Kantong Plastik Kota Cimahi Tunggu Evaluasi Gubernur
Ketiga, melalui film dokumentar ini menjelaskan, sampah plastik dalam bentuk mikro plastik tidak teruai, dan menyusup ke dalam rantai makanan yang dikonsumsi masyarakat.
"Pesan yang lebih mengkhawatirkan ternyata di dalam tubuh kita ada mikro plastik yang membahayakan kesehatan," katanya.
Menurut Bima, imbauan larangan penggunaan plastik sekali, ternyata masih merupakan langkah kecil.
"Kita masih memiliki PR besar untuk tidak menggunakan plastik sekali pakai," katanya.
Pemkot Bogor, kata dia, akan memperluas kebijakan tidak menggunakan plastik sekali pakai di pasar tradisional di Kota Bogor.
Dalam film "Pulau Plastik" menampilkan tiga pemain utama, yakni Gede Robi; vokalis grup musik Navicula di Bali, Tiza Mafira; aktivis lingkungan dan pengacara di Jakarta, serta Prigi Arisandi; aktivis lingkungan dan ahli biologi di Surabaya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana