Suara.com - Aparat kepolisian langsung melakukan penyelidikan atas kejadian keracunan secara massal dialami warga usai mengikuti takziah di rumah duka, Dusun Pangkajene, Desa Pakabba, Kecamatan Gelesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Masih proses lidik. Kasat Reskrim masih kumpulkan data-data dan lainnya. Saat ini fokus dulu penyelamatan warga," ujar Kapolres Takalar AKBP Beny Murjayanto saat dikonfirmasi wartawan melalui telepon selulernya, Sabtu (2/10/2021).
Sejauh ini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap korban yang menyantap makanan nasi dos, usai mengikuti takziah di rumah duka almarhum Syahrul pada Rabu (29/9) malam, termasuk mengambil sampel makanan tersebut yang dipesan melalui katering untuk diteliti lebih lanjut.
"Sementara masih didata. Ada sekitar 55 orang warga sudah dibawa ke puskesmas dan rumah sakit untuk dirawat. Dan ada satu orang meninggal dunia di rumah sakit di Makassar," ujarnya singkat.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan melalui keterangan persnya membenarkan ada kejadian keracunan massal di Takalar. Seorang warga korban keracunan dinyatakan meninggal dunia.
"Satu korban keracunan tersebut dinyatakan meninggal dunia oleh pihak keluarga hari ini, sekitar pukul 09.20 WITA yaitu HR (8). Korban dirawat di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar, merupakan warga Desa Bontolanra, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar," katanya lagi.
Saat ini, korban keracunan sudah dievakuasi ke puskesmas dan rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. Namun sebagian warga memilih dirawat di rumah masing-masing, karena takut akan tertular COVID-19 bila dibawa ke rumah sakit.
Data diperoleh, jumlah korban keracunan telah mencapai 102 orang, dan satu orang anak berusia 8 tahun bernama Haeril dinyatakan meninggal dunia saat berada di RSUD Labuang Baji.
Kepala Dinas Kesehatan Takalar dr Rahmawati juga membenarkan kejadian keracunan itu setelah warga menyantap makanan usai mengikuti takziah di rumah duka. Ia pun membenarkan ada korban anak meninggal dunia di RSUD Labuang Baji bernama Haeril berusia 8 tahun, karena kehabisan cairan tubuh atau dehidrasi.
Baca Juga: Kasus Keracunan Makanan Tewaskan 3 Bocah di Solok Selatan, Polisi Pastikan Ada Tersangka
Tim Dinkes langsung bergerak menjemput warga desa yang terindikasi gejala, demam dan diare akut, bahkan ada warga dipaksa ke rumah sakit agar korban tidak bertambah.
Atas kejadian itu, Dinkes Takalar langsung menyediakan penampungan khusus pada dua rumah sakit daerah, yakni RSUD Haji Padjonga Daeng Ngalle dan Rumah Sakit KIA Zainab Takalar, selebihnya dirujuk ke rumah sakit di Kota Makassar.
Sebelumnya, pihak keluarga almarhum Syahrul menggelar takziah pada Rabu malam, 29 September 2021 dan menyiapkan 250 nasi dos. Usai takziah kemudian membagikan nasi dos tersebut kepada warga. Ada yang langsung menyantap dan sebagian warga membawa pulang makanan itu.
Pada Kamis (30/9) hingga Jumat (1/10) banyak warga mengalami diare akut hingga demam, dan sebagian warga memeriksakan diri ke puskesmas setempat, Aeng Towa. Lalu pada Sabtu (2/9) salah seorang anak bernama Haeril ikut mengonsumsi makanan itu dilarikan ke RSUD Labuang Baji, namun akhirnya tidak tertolong. (Sumber: Antara)
Berita Terkait
-
Kasus Keracunan Makanan Tewaskan 3 Bocah di Solok Selatan, Polisi Pastikan Ada Tersangka
-
Bikin Pacar Kapok setelah Bertengkar, Aksi Wanita Pura-Pura Keracunan Panen Hujatan
-
21 Warga Cikampek Keracunan Makanan Pengajian, Muntah-muntah, Buang Air dan Keram Perut
-
Puluhan Warga Karawang Keracunan Usai Ikuti Pengajian
-
Ratusan Warga di Sukabumi Keracunan Massal, Diduga Santap Makanan di Acara Hajatan
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Bukan Lagi Isu, Hujan Mikroplastik Resmi Mengguyur Jakarta dan Sekitarnya
-
Heboh Dugaan Korupsi Rp237 M, Aliansi Santri Nusantara Desak KPK-Kejagung Tangkap Gus Yazid
-
Terungkap di Rekonstruksi! Ini Ucapan Pilu Suami Setelah Kelaminnya Dipotong Istri di Jakbar
-
Kena 'PHP' Pemerintah? KPK Bongkar Janji Palsu Pencabutan Izin Tambang Raja Ampat
-
Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung, Dorong Ketahanan Pangan di Padang Jaya
-
KPK Ungkap Arso Sadewo Beri SGD 500 Ribu ke Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso
-
KPK Tahan Komisaris Utama PT IAE Arso Sadewo Terkait Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PGN
-
Alasan Kesehatan, Hakim Kabulkan Permohonan Anak Riza Chalid untuk Pindah Tahanan
-
Pelaku Pembakaran Istri di Jatinegara Tertangkap Setelah Buron Seminggu!