Suara.com - Habib Bahar bin Smith telah hadir memenuhi panggilan penyidik Polda Jawa Barat. Habib Bahar hadir untuk diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan ujaran kebencian.
Analis Kebijakan Madya Bidang Penerangan Masyarakat (Penmas) Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengklaim pihaknya akan profesional dan transparan dalam menangani kasus tersebut
"Untuk Polda Jabar tentu kita perlu meyakini penyidik bekerja secara profesional, prosedur, dan transparan," kata Trunoyudo di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (3/1/2022).
Kekinian, kata Trunoyudo, Habib Bahar masih diperiksa oleh penyidik Ditreskrimum Polda Jawa Barat. Perkembangan daripada kasus tersebut akan disampaikan usai penyidik rampung memeriksa Habib Bahar.
"Nanti kita lihat bagaimana penyidik selesai dalam proses pemeriksaan akan disampaikan oleh Polda Jabar," katanya.
Habib Bahar sebelumnya menegaskan jika dirinya tidak akan mangkir dari panggilan penyidik. Penegasan itu disampaikan Habib Bahar setibanya di Polda Jawa Barat.
Dalam kesempatan itu, Habib Bahar didampingi oleh kuasa hukumnya Ichwan Tuankotta.
"Saya tidak pernah mangkir dari panggilan dari zaman dulu sampai sekarang. Saya, sebagai warga negara saya memenuhi panggilan, saya kooperatif," kata Habib Bahar di Polda Jawa Barat, Senin (3/1/2022).
Berkenaan dengan itu, Habib Bahar menyampaikan jika dirinya langsung ditahan seusai diperiksa maka hal itu merupakan bukti bahwa demokrasi di negeri ini telah mati.
Baca Juga: Datangi Polda Jabar Soal Kasus Ujaran Kebencian, Habib Bahar: Bahar Mangkir Itu Hoaks
"Saya ingin menyampaikan andaikan jikalau saya nanti ditahan jika saya tidak keluar dari ruangan atau saya di penjara saya sampaikan bahwasanya inilah bentuk demokrasi sudah mati di Negara Republik Indonesia yang kita cintai, sebab kenapa? Saya dilaporkan secepat kilat, sedangkan masih banyak penista Allah penista agama, tapi tidak di proses sama sekali," kata dia.
Lebih lanjut, dia juga mengingatkan kepada pengikutnya untuk tidak takut menyuarakan kebenaran. Sebab, Habib Bahar mengklaim dirinya sendiri rela mati untuk itu.
"Bagi saya demi Islam, bangsa, demi rakyat demi Indonesia Demi agama demi akidah, jangankan dipenjara nyawa jiwa saya murah harganya, NKRI harga mati Indonesia merdeka," ujarnya.
"Ingat itu yah, andaikan saya di tahan atau dipenjara, berarti keadilan telah mati di negara kita demokrasi telah mati," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Datangi Polda Jabar, Bahar bin Smith: Kalau Saya Ditangkap Keadilan Sudah Mati
-
Datangi Polda Jabar Soal Kasus Ujaran Kebencian, Habib Bahar: Bahar Mangkir Itu Hoaks
-
Datangi Polda Jabar, Habib Bahar: Kalau Saya Ditahan, Berarti Keadilan Sudah Mati
-
Warga Bogor Gugat Korem 061/Suryakancana Soal Ini
-
Habib Bahar Didatangi Jenderal TNI, Politisi PDIP Ingatkan Ajaran Islam Memuliakan Tamu
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Tragedi Freeport: 2 Pekerja Ditemukan Tewas, 5 Hilang di Tambang Maut Grasberg
-
Hitung-hitungan Jelang Muktamar X PPP: Mardiono Disebut Masih Kuat dari Agus Suparmanto
-
Jokowi Beri Arahan 'Prabowo-Gibran 2 Periode', Relawan Prabowo: Tergantung Masyarakat Memilih
-
DPR Desak Penghentian Sementara PSN Kebun Tebu Merauke: Hak Adat Tak Boleh Dikorbankan
-
Usai Pecat Anggota DPRD Gorontalo, PDIP Beri Pesan: Jangan Cederai Hati Rakyat!
-
Mahasiswa Green Leadership Academy Tanam Semangat Baru di Tabung Harmoni Hijau
-
Profil Alvin Akawijaya Putra, Bupati Buton Kontroversial yang Hilang Sebulan saat Dicari Mahasiswa
-
Mendagri Tito Sebut Bakal Ada 806 SPPG Baru: Lahannya Sudah Siap
-
'Warga Peduli Warga', 98 Resolution Network Bagikan Seribu Sembako untuk Ojol Jakarta
-
Perlindungan Pekerja: Menaker Ingatkan Pengemudi ODOL Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan