Suara.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan diplomasi kesehatan masih akan terus menjadi prioritas di 2022. Retno menyebut Pandemi Covid-19 mengajarkan semua pihak untuk memperbaiki ketahanan kesehatan nasional dan global.
Retno kemudian menyebut diperlukan kerja sama yang panjang untuk memperkuat infrastruktur kesehatan hingga industri kesehatan.
"Kerja sama jangka panjang diperlukan termasuk untuk memperkuat infrastruktur kesehatan nasional maupun industri kesehatan baik obat-obatan maupun vaksin," ujar Retno dalam pernyataan pers yang disiarkan dari Youtube Mofa Indonesia, Kamis (6/1/2022).
Indonesia kata Retno, harus mampu memproduksi vaksin sendiri dan dapat menjadi hub produksi vaksin di kawasan. Bahkan harus mampu memproduksi obat.
"Indonesia harus mampu membuat obat sendiri dan memenuhi bahan baku obat," tutur Retno.
Pengembangan riset dan jejaring manufaktur vaksin kata Retno, juga terus didorong, termasuk melalui CEPI.
Ia menuturkan di tingkat global, arsitektur kesehatan dunia harus diperkuat agar dunia lebih siap menghadapi ancaman pandemi kedepan.
Penguatan arsitektur kesehatan global kata Retno, menjadi salah satu prioritas keketuaan Indonesia pada G-20.
"Indonesia akan terus mendorong penguatan peran sentral WHO dalam mengoordinasikan aksi global bidang kesehatan," ucap dia.
Baca Juga: Meski Pandemi Belum Usai, Masalah Anemia pada Anak Indonesia Tetap Harus Jadi Prioritas
Selain itu Retno menyebut kalau Indonesia menilai pentingnya sebuah Pandemic Treaty yang baru agar dunia lebih siap menghadapi pandemi.
Indonesia kata dia, siap berkontribusi secara konstruktif dalam proses negosiasi Pandemic Treaty tersebut.
"Mekanisme baru pendanaan kesehatan bagi negara berkembang juga harus dibentuk," tutur Retno.
Dalam kesempatan tersebut, Retno mengatakan berbagai langkah diplomasi terus dilakukan baik secara bilateral, regional maupun multilateral sepanjang 2021, berbagai langkah diplomasi terus dilakukan baik
Pertama yakni untuk memenuhi kebutuhan vaksin rakyat Indonesia.
"Alhamdulillah menjelang akhir Desember 2021 Indonesia telah menyuntikkan lebih dari 270 juta dosis vaksin. Kelima terbesar didunia setelah RRT, India, Amerika dan Brazil," tutur Retno.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Maraton Lakukan Penggeledahan Kasus Ponorogo, KPK Sita 24 Sepeda hingga Mobil Rubicon dan BMW
-
Operasi Zebra Berlaku Hari Ini: e-TLE Mobile Siap Buru 11 Pelanggar Lalu Lintas Berikut!
-
Ada Siswa Dibully hingga Meninggal, Kepala Sekolah SMPN 19 Tangsel Didesak Mengundurkan Diri
-
Sepekan Pasca-Ledakan, SMAN 72 Jakarta Mulai Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
-
Celoteh Akademisi Soal MK: Penugasan Polisi Aktif ke Luar Instansi Dibolehkan, Kok Bisa?
-
Polda Metro Bentuk 'Polisi Siswa Keamanan', Apa Peran dan Tujuannya?
-
Kaesang Blak-blakan Target PSI di Pemilu 2029: Ini Momentum Pembuktian Kami!
-
Pegawai Bandara Soetta Dalangi Penipuan Lowongan Pilot, Raup Rp1,3 Miliar dari Korban
-
Mahfud MD: Utang Whoosh Wajib Dibayar, tapi Korupsi Harus Tetap Diusut KPK
-
PSI Tegaskan Posisi: Tetap Pro-Jokowi dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran