Suara.com - Banyak orang yang masih bingung beda klenteng dan vihara. Banyak yang beranggapan bahwa vihara dan klenteng sama saja.
Kita akan segera mengetahui beda klenteng dan vihara dalam artikel ini. Seperti yang kita tahu Klenteng merupakan tempat ibadah umat beragama Konghucu, masyarakat Tionghoa di Indonesia, lalu apa itu vihara?
Klenteng
Pertama-tama untuk mengetahui beda klenteng dan vihara, kita ketahui dulu apa itu klenteng. Dikutip dari tionghoa.info, klenteng merupaka tempat ibadah umat Konghuchu yang mana ini hanya ada di Indonesia.
Ada beragam jenis klenteng di Indonesia antara lain:
- Klenteng Miao, tempat ibadah khusus untuk memberi penghormatan kepada leluhur.
- Klenteng Ci, secara khusus sebagai tempat untuk menyimpan abu sosok yang sudah meninggal tapi mereka termasuk tokoh-tokoh yang dihormati warga atau rumah perabuan untuk satu marga.
- Klenteng Li Tang, ialah klenteng yang secara khusus sebagai tempat penghormatan terhadap apapun, dapat digunakan masyarakat secara umum.
- Klenteng Gong, yang berarti Istana, klenteng untuk raja-raja.
- Klenteng Guan, yang berarti tempat mengobservasi langit.
- Klenteng Dong yang berarti tempat tinggal para pertapa.
- Klenteng Dian, yang berarti ruang aula statusnya lebih rendah dari Gong, digunakan untuk umum.
Vihara
Setelah mengetahui sedikit tentang klenteng mari beranjak untuk mengetahui tentang vihara.
Dikutip dari worldatlas.com, Vihara biasanya mengacu pada sebuah biara Buddha yang dihuni oleh biksu Buddha. Namun, istilah ini dapat memiliki arti yang berbeda. Misalnya, dalam teks-teks agama lainnya, seperti Hindu, Ajivika, dan Jain, vihara mengacu pada tempat tinggal sementara bagi para biarawan yang mengembara mencari perlindungan atau beristirahat selama musim hujan.
Selain itu, dalam bahasa Pali dan Sansekerta, vihara adalah tempat untuk rekreasi dan hiburan, sementara di vihara arsitektur India mengacu pada ruang pusat yang dilengkapi dengan sel-sel kecil yang berisi tempat tidur kecil yang diukir dari batu.
Baca Juga: Cara Membuat Ucapan Imlek, Gong Hay Fat Choy atau Gong Xi Fa Cai?
Vihara umumnya ditemukan di Thailand karena Buddhisme adalah agama yang dominan di negara itu. Selama pemerintahan kaisar India Ashoka pada abad ke-3 SM, "vihara yatras" merujuk kepada aktifitas perjalanan santai yang berbasis di sekitar kesenangan atau hobi, termasuk berburu. Namun, setelah Ashoka beralih ke agama Buddha, vihara yatra diganti dengan "dharma yatras" yang berfokus pada tujuan agama atau pilgram.
Vihara biasanya berupa gua. Isinya biasanya terdiri dari aula besar dan serangkaian sel kecil yang berisi tempat tidur dan bantal yang diukir dari batu. Vihara juga biasanya berisi monumen dan simbol ibadah Buddha.
Demikian itu beda klenteng dan vihara. Klenteng hanya ada di Indonesia, dan asal-usulnya berkaitan dengan sajarah umat Tionghoa di Indonesia, sekaligus juga berhubungan dengan agama Konghuchu. Sedangkan Vihara berhubungan panjang dengan keyakinan Buddha. Sehingga dapat disimpulkan jika keduanya memiliki akar pembangunan yang berbeda.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat