Suara.com - Pemilihan Umum atau Pemilu tahun 2024 bakal menjadi momentum kebangkitan kembali Partai Golkar. Potensi Golkar memenangi pemilu terbuka lebar.
Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, hal ini disampaikan Budiman, Manajer Kampanye Indikator Politik Indonesia.
Ia menilai, dengan melihat sejarah pemilu paska reformasi, Partai berlogo pohon beringin pernah meraih kemenangan pada tahun 2004. Menurutnya, pada pemilu 2024 Golkar akan mampu bangkit dan bisa meraih kembali kemenangan.
"Pernah unggul, saya kira sekarang momentum (Golkar) menang 2024. Dua dekade pasca itu, Golkar pernah meraih kemenangan di pentas politik nasional," kata Budiman dalam diskusi 'Menakar Elektabilitas Partai Golkar Jelang 2024' Sabtu, (15/1/2022).
Budiman mengungkapkan, proyeksi ini juga telah ditegaskan sang Ketua Umum Airlangga Hartarto bahwa dekade keenam partai Golkar momentum memenangkan pemilu.
Menurutnya hal ini bukan hanya isapan jempol, Golkar memiliki modal yang kuat.
"Dari sisi internal Golkar diisii tokoh berkualitas di republik ini. Dalam sejarahnya, Golkar selalu menjadi lokomotif pembanguan. Jadi, republik ini, bangsa ini, selalu dimotori oleh kader-kader terbaik partai Golkar," tambahnya.
Seperti saat ini, Budiman menyebut kabinet Indonesia Maju diisi oleh sejumlah kader Golkar. Airlangga Hartarto mengisi jabatan strategis sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Menurutnya, peran Airlangga ini sangat penting. Selain ketua umum, kader lain yang menjadi lokomotif pembangunan saat ini adalah Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai Menteri Perindustrian, Menteri Pemuda dan Olahraga juga dijabat Zainudin Amali yang juga Ketua Bapilu Partai Golkar.
Baca Juga: Diskriminasi Perempuan dalam Bidang Pendidikan
Mengacu hasil survei, terdapat tren positif opini publik terhadap perbaikan ekonomi. Menurut Budiman, lokomotif perbaikan ekonomi ini adalah kerja Airlangga Hartarto. Namun demikian, Budiman menilai kerja Airlangga belum berdampak besar terhadap elektabilitas partai.
"Saya melihat belum maksimal, yang kerja pak Airlangga Hartarto, tapi yang mendapat keuntungan pihak atau partai lain, dan secara khusus tentu Presiden Jokowi," urainya.
Sementara itu, berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia terbaru, popularitas Airlangga Hartarto menempati urutan ketiga dari ketua umum partai untuk dipilih menjad presiden.
Dengan elektabilitas mencapai 6 persen, Airlangga unggul dari Ketua Umum PDIP Megawati dengan 3,7 persen. Menanggapi hal ini, Budiman mengatakan adanya tren kenaikan popularitas dan elektabilitas Airlangga Hartarto.
"Pak Airlangga sampai saat ini trennya meningkat, tahun lalu masih 20-an persen, sekarang 32-37 persen. Artinya ada ruang yang luas bagi Airlangga untuk meningkatkan akselerasi popularitas kepada pemilih," bebernya.
Budiman menilai, sebagai capres yang diusung Golkar, Airlangga memiliki waktu 2 tahun mendatang untuk menaikkan popularitas dan elektabilitasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Berkunjung ke Makassar, Penjual Pisang Epe Teriak Airlangga Hartarto Presiden
-
Golkar Disebut Ngotot Usung Airlangga Meski Elektabilitas Jeblok, Pengamat: Tak Layak Dijual
-
Muncul Deklarasi Prabowo-Jokowi Duet di Pilpres 2024, PPP: Tak Logis Presiden Jadi Wapres
-
Pedagang PKL Taman Lansia Terkejut Bercampur Bungah Usai Daganganya Diborong UMKM Usaha
-
Diskriminasi Perempuan dalam Bidang Pendidikan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar