Suara.com - Pencuri fosil, tulang yang remuk, dan kotoran burung dalam jumlah besar hanya sebagian tantangan yang dihadapi tim untuk membongkar seekor "naga laut" di Rutland, Inggris.
Kerangka seekor ichthyosaurus - reptil laut di zaman dinosaurus - terbesar dan terlengkap ditemukan di perairan Rutland pada 2021 dan memukau publik baru-baru ini setelah diumumkan secara resmi.
Temuan, yang proses pengangkatannya berawal dari Februari tahun lalu itu, mendapat pujian sebagai "salah satu temuan paling besar dalam sejarah paleontologi di Inggris".
Namun, seperti dijelaskan konservator Nigel Larkin, melestarikan sisa-sisa fosil sepanjang 10 meter, harus berhadapan untuk mengatasi rintangan dari manusia dan alam.
"Karena daerah ini adalah cagar alam bagi burung, kami menghabiskan sebagian besar tahap pertama dengan menyekop kotoran burung," katanya dari kantornya di Shropshire.
"Tiga minggu pertama itu adalah waktu yang sangat menantang. Kami harus melindungi peralatan dan menggunakan sarung tangan tanpa henti."
Pengerjaan proyek ini dilakukan secara rahasia.
Tempat pengamatan burung terdekat ditutup sebagai langkah pencegahan, karena adanya ancaman lain.
Larkin mengatakan, "Kami tahu, ketika orang-orang mendengar pembongkaran fosil ini, ada kemungkinan bakalan diserbu.
Baca Juga: Ada Fosil Naga Laut Terbesar di Inggris Raya, Diperkirakan Berusia 180 Juta Tahun
"Orang-orang tak bermoral mungkin akan berburu bagian fosil ini, dan berpotensi menjualnya secara online.
"Sederhananya, kami tidak bisa mempublikasikan penemuan ini sebelum mengeluarkan fosil tersebut dari tanah."
Begitu pekerjaan membersihkan fosil berusia 180 juta tahun itu berlangsung, segalanya menjadi bertambah rumit.
"Tulang belulang ini sudah seperti biskuit," kata Larkin. "Anda tak bisa mengambilnya dan memindahkannya begitu saja, ini terlalu rapuh, khususnya untuk sejumlah tulang yang besar.
"Jika tulang-tulang ini sudah menjadi fosil dengan sempurna dan berubah menjadi batu, maka akan lebih sulit untuk digali, tapi ini memperlihatkan integritas struktrural masing-masing potongan.
"Kerangka ini berada di tanah liat era Jurassic yang mulai cukup basah, tetapi juga terpanggang hingga keras di bawah matahari.
"Itu cukup mudah patah dan kalau tanah liatnya retak, maka tulangnya juga akan demikian."
Kerangka itu direkam secara komprehensif dalam sejumlah cara, termasuk melalui pemindaian 3D, karena posisi tulang memberikan bukti penting.
Dalam satu potongan, tulang sirip belakang yang terawetkan dengan baik, tapi arah posisinya salah.
Bagian tulang ini, bersama dengan kerumitan bagian tulang belakangnya, menimbulkan kecurigaan ichthyosaurus ini kemungkinan sedang mengeruk - sebuah teori yang dikuatkan dengan temuan gigi ichthyosaurus lain yang jaraknya berdekatan.
Untuk melindungi tulang belulang dan semua bagian yang penting terkait dari seluruh rangkaian kerangka, akhirnya diputuskan untuk mengangkatnya dengan cara melapisinya dengan perban yang dilapisi dengan gipsum.
Akan tetapi, ini lebih sulit dari yang dibayangkan.
"Kami menggali di bulan Agustus [2021]. Kami memperkirakan masalahnya adalah sengatan dan terik matahari.
"Ternyata cuacanya dingin, dan kami mengikuti arah angin, dari genangan air yang sangat besar.
"Saat itu dingin sekali, sehingga pada awalnya bahan gipsum tak bisa dipasang. Untungnya, kami dapat mengeringkannya beberapa hari dan perban pelindungnya tetap digunakan," kata Larkin.
Dua bagian paling besar, kepala dan tubuh, beratnya satu ton dan satu setengah ton, dan harus dipindahkan menggunakan mesin.
Kerangka ini dibawa ke sebuah gudang di Shropshire, di mana Larkin akan mengungkap lebih jauh rahasia dari ichthyosaurus ini.
"Tahap pertama adalah pengangkatan fosil," katanya. "Tahap kedua mempelajari ratusan spesimen lainnya, yang kami temukan di sekitar situs, dan juga membuka dan membersihkan beberapa bagian kerangka yang lebih kecil.
"Ini akan memberikan kami gagasan yang lebih baik untuk melanjutkan ke tahap ketiga, yakni guna mengungkap fosil sepenuhnya.
"Panjangnya 10 meter, tapi akan dibersihkan dan diawetkan dengan pengamatan menggunakan mikroskop - di bagian atas dan bawah - jadi ini bukan usaha yang kecil."
Pendanaan untuk dua tahap pertama berasal dari sejumlah lembaga, termasuk Anglian Water, Rutlan and Leicestershire Wildlife Trust, The Pilgrim Trust Dewan Rutland County, dan Palaeontographical Society.
Tapi pendanaan tahap ketiga, apalagi untuk pameran permanen dari temuan di Rutland, masih belum ada jaminan.
Anggota parlemen lokal, Alicia Kearns mengangkat masalah ini di Twitter.
https://twitter.com/aliciakearns/status/1481613529463590914
Larkin mengatakan, "Membuka lapisan gipsum, mengupas tanah liat dari era Jurassic dan kemudian membersihkan dan mengawetkan tulang-tulang, dan akhirnya membuat dukungan pendanaan permanen sampai kerangka bisa dipamerkan, akan butuh waktu dua tahun.
"Selama pekerjaan ini berlangsung, kami akan menguji kerangka secara pathologi, dan mempelajari isi dari perutnya.
"Lokasi permanennya akan membutuhkan ruangan yang cukup besar, mungkin lebih dari sekadar sebuah ruangan.
"Ini mungkin membutuhkan ruang tambahan dari sebuah bangunan," kata Larkin.
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045