Suara.com - Sebanyak 64 persen publik Jawa Barat (Jabar) mengaku setuju bila Anggota DPR RI Arteria Dahlan telah menyinggung etnis Sunda karena kasus minta copot Kejati yang berbicara bahasa Sunda. Hal itu berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan Saiful Muzani Research & Consulting (SMRC) di wilayah Jawa Barat.
Manager Program SMRC, Saidiman Ahmad menjelaskan, ada 66 persen warga Jawa Barat yang mengetahui kasus Arteria Dahlan yang dianggap menyinggung Etnis Sunda.
"Ada 66 persen warga Jawa Barat yang mengetahui peristiwa itu, jadi peristiwa ini cukup menghebohkan jadi warga Jawa Barat umumnya atau mayoritasnya mengetahui peristiwa itu," kata Saidiman dalam paparan surveinya secara daring, Selasa (15/2/2022).
Dari 66 persen warga Jawa Barat yang mengetahui kasus Arteria tersebut sebanyak 64 persennya atau mayoritasnya menyatakan setuju bila kasus Arteria tersebut telah menyinggung etnis Sunda.
"Mayoritas diantaranya 64 persen dari 66 persen dari yang tahu itu menyatakan setuju jika dikatakan Arteria Dahlan telah menyinggung etnis Sunda," ungkapnya.
Kemudian dari 66 persen responden yang mengetahui adanya kasus Arteria tersebut, kembali ditanya soal 'apakah suka atau tidak suka dengan langkah Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono mengirim surat protes ke DPP PDIP tanggapi soal kasus Arteria?'
"Mayoritas hampir semua atau 89 persen menyatakan suka dengan langkah yang ditempuh oleh ketua DPD PDIP Jawa Barat tersebut," tuturnya.
Adapun untuk diketahui, survei ini dilakukan pada periode 5 Februari hingga 8 Februari 2022 dengan melalui saluran telepon. Pemilihan sampel dilakukan metode double sampling dengan jumlah sampel sebanyak 640 dan random digit dialing (RDD) sebanyak 161.
Total sampel hasil kombinasi 2 metode tersebut sebanyak 801 responden. Adapun, margin of error survei diperkirakan ± 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga: Survei SMRC: Kasus Arteria Dahlan Berefek Negatif Terhadap Elektablitas PDI Perjuangan di Jawa Barat
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Sesumbar Kasus Campak di Jakarta Tak Naik, Pramono: Tak Seperti yang Dikhawatirkan!
-
KPK Usut Modus Licik Korupsi Haji: Waktu Pelunasan Haji Khusus Dibatasi Cuma 5 Hari Kerja!
-
Diperiksa KPK Hari Ini, Apa Kaitan Rektor UIN Semarang Nizar Ali di Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
Ledakan Septic Tank Guncang Pondok Cabe: Tiga Rumah Hancur, Empat Warga Terluka
-
Nepal Memanas, 134 WNI Aman! Ini Langkah Cepat Pemerintah Lindungi Mereka
-
Cuaca Ekstrem Jepang: Hujan Deras Buat Transportasi Lumpuh, Warga Terisolasi
-
Terobosan Telkom: ESG Jadi Fondasi Utama dan Sistem Operasi untuk Pertumbuhan Digital & Tata Kelola
-
Dari Lapas Menuju Mandiri: Warga Binaan Raih Keterampilan Lewat Program FABA PLN
-
DPR Bakal Panggil KKP Terkait Tanggul Beton di Cilincing yang Dikeluhkan Nelayan
-
Rektor UI Diteriaki "Zionis" Saat Acara Wisuda, Buntut Undangan Akademisi Pro-Israel