Suara.com - Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia atau Aprindo, Solihin menyebut tidak ada stok minyak goreng seharga Rp14 ribu per liter di toko-toko ritel. Hal ini, karena memang penyaluran minyak goreng seharga Rp14 ribu per liter dari distributor tidak banyak.
Ia menjelaskan, awalnya toko ritel hanya mendapatkan stok minyak goreng dari distribusi hanya 6 persen dari stok nasional. Sedangkan dari sisi konsumen dengan harga Rp14 ribu, pastinya berbondong-bondong untuk membeli minyak goreng ke toko ritel.
"Jadi, seluruh lapisan masyarakat belanjanya ke tempat yang menjual Rp 14ribu, berbondong-bondonglah. Stok kami berdasarkan pengiriman distributor, awal-awal kami dikirim 6 persen, Jadi kalau pesen 1.000 dikirim 60, Alhamdulillah masih dikirim, tapi apakah cukup," ujar Solihin saat dihubungi, Selasa (22/2/2022).
Solihin melanjutkan, banyaknya permintaan konsumen yang menyebabkan stok di ritel kosong, padahal stok dari distributor tidak bisa menampung permintaan konsumen.
Selain itu, banyak konsumen yang justru menjual kembali minyak goreng yang dibeli di toko ritel seharga Rp14 ribu.
"Masalahnya ini sering bukan beli buat rumah tangga sendiri, jadi buat rumah tangga orang lain, abis beli pulang, ngantri lagi. Artinya kalau beli buat rumah tangganya 2 liter cukup, jadi minyak 2 liter sehari nggak abis sehari, kenyataannya orang bisa beli lebih dan sebagainya," ucap dia.
Namun demikian, Solihin mengaku, telah mendapatkan tambahan stok minyak goreng seharga Rp14 ribu dari distributor dengan stok 11-16 persen dari total stok nasional.
Ia menambahkan, Aprindo juga tidak sepakat, jika beberapa pihak menyatakan stok minyak goreng habis. Menurut Solihin, stok minyak goreng di ritel sebenar nya melimpah, hanya saja stok minyak goreng dengan harga Rp14 ribu yang tidak tersedia.
"Jadi saya nggak sepaham stok kosong, barang penuh banget ada, nah yang kosong yang Rp14 ribu, kalau mau beli lebih dari Rp14 ribu banyak di pasar tradisional, e-commerce juga ada minyak cuma harganya nggak Rp14 ribu," pungkas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO