Suara.com - Maudy Ayunda kini resmi menjadi juru bicara pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia. Maudy mengaku tidak butuh waktu lama untuk menyetujui permintaan tersebut.
Hal tersebut disampaikan Maudy dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (31/3/2022).
"Tidak butuh waktu lama untuk saya menyetujui sebagai bagian dari tim jubir pemerintah RI untuk Presidensi G20," kata Maudy.
Maudy menuturkan, dirinya ingin sekali terlibat dalam KTT G20 yang dianggapnya bersejarah karena hanya akan diadakan setiap setahun sekali. Karena itu, ia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan emas untuk menjadi jubir pemerintah dalam Presidensi G20.
"Kalau kita tidak berbuat sekarang, kapan lagi? Mari kita semua bergabung bersama berpartisipasi untuk menyukseskan momen ini," tuturnya.
Di sisi lain, Maudy menerangkan kalau perhelatan G20 itu memiliki manfaat khususnya untuk masyarakat Indonesia.
Dengan banyaknya delegasi yang datang ke Tanah Air, maka otomatis akan turut membangkitkan perekonomian dalam negeri.
Terlebih Indonesia memiliki kesempatan emas sebagai Presidensi G20 untuk memimpin pembahasan tentang skenario penyelamatan dunia ke luar dari pandemi Covid-19.
"Krisis ekonomi yang berkepanjangan, perubahan iklim dan transformasi digital. Isu ini adalah isu-isu masa depan. Karena itu tema yang diusung Presidensi G20 Indonesia adalah recover together, recover stronger. Indonesia mengajak seluruh dunia berkolaborasi, pulih bersama dari pandemi Covid-19 dan bersama tumbuh menjadi lebih kuat secara berkelanjutan."
Baca Juga: Maudy Ayunda Ditunjuk Pemerintah Jadi Jubir Presidensi G20 Indonesia
Berita Terkait
-
Maudy Ayunda Didapuk Kominfo Jadi Jubir Presidensi G20, Ini Sederet Tugasnya
-
Ditunjuk Jadi Juru Bicara G20 Indonesia, Maudy Ayunda: Tugas Bersejarah
-
Maudy Ayunda Ditunjuk Pemerintah Jadi Jubir Presidensi G20 Indonesia
-
Ditunjuk Jadi Jubir Presidensi G20, Maudy Ayunda: Kalau Tidak Terlibat Sekarang, Kapan Lagi?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor