Suara.com - Ramai diberitakan bahwa mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Muhammad Sirajuddin Syamsuddin atau Din Syamsuddin telah mendeklarasikan partai baru yang diberi nama Partai Pelita pada Februari lalu. Lantas, apa itu Partai Pelita?
Untuk tahu lebih banyak tentang apa itu Partai Pelita, simak penjelasan berikut ini. Partai Pelita merupakan sebuah partai politik yang dideklarasikan secara resmi pada 28 Februari 2022, di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat.
Din Syamsuddin sebagai Ketua MPP melantik dan mengukuhkan kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Pelita. Sosok Beni Pramula dipercaya untuk menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Pelita yang pertama, yaitu untuk periode 2022-2027.
Beni Pramula pernah mengemban sejumlah jabatan semasa menjadi aktivis. Di antaranya adalah ketua umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah periode 2014-2016 dan Presiden Pemuda Asia-Afrika periode 2015-2020.
Sementara itu, posisi sekretaris jenderal Partai Pelita dipegang oleh Tantan Taufiq Lubis. Tantan Taufiq Lubis merupakan ketua Forum Pemuda Kerjasama Islam atau Islamic Cooperation Youth Forum (ICYF) sekaligus Pendiri Pemuda OKI Indonesia.
Saat ini, Tantan Taufiq Lubis menjabat sebagai Vice Presiden Pemuda Islam untuk tingkat dunia. Dikutip dari laman resmi Partai Pelita, partai politik ini berasas Pancasila dengan visi sebagai berikut:
"Dicita-citakan sebagai kekuatan politik pemersatu bangsa yang dinamis dan progresif untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".
Kemudian untuk mewujudkan visi tersebut, maka Partai Pelita memiliki sejumlah misi, yaitu:
- Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa.
- Memfungsikan agama sebagai kekuatan penggerak pembangunan bangsa.
- Meningkatkan kecerdasan politik rakyat.
- Menegakkan demokrasi Pancasila secara murni dan konsekuen.
- Mendorong peran kaum muda dan perempuan untuk kemajuan bangsa.
Meskipun Partai Pelita ini baru seumur jagung, namun Beni Pramula menegaskan bahwa partainya siap untuk berlaga di pesta demokrasi 2024 mendatang. Sebagai bukti siap mengikuti pemilu 2024, Beni selaku Ketua Umum mengklaim bahwa struktur partainya telah terbentuk di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Peniliti BRIN Siti Zuhro: Etika Politik Adalah Tulang Punggung Kita Dalam Berdemokrasi
Antara lain, 100 persen di wilayah provinsi seluruh Indonesia, dan juga 95 persen di kabupaten/kota. Namun, struktur partai di lingkup kecamatan baru terbentuk 35 persen. Maka dari itu, Beni menargetkan dapat membentuk hingga 50 persen untuk ke depannya.
Sementara itu, Din Syamsuddin mengaku bahwa pendirian partai bukan didasari atas keinginannya untuk mencalonkan diri sebagai presiden.
Ketua Majelis Permusyawaratan Partai (MPP) Partai Pelita itu mengatakan bahwa posisinya saat ini adalah sebagai penasihat. Demikian penjelasan tentang apa itu Partai Pelita.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru