Suara.com - No Back Pack Day sedang menjadi perbincangan di sosial media. Lantas, apa itu No Backpack Day?
Kampanye No Back Pack Day merupakan kampanye yang mengajak siswa untuk tidak membawa ransel ke sekolah. Kampanye itu awalnya diumumkan oleh akun TikTok @osis_spensaku pada hari Minggu, 15 Mei 2022. Akun tersebut menyajikan video yang berupa larangan siswa membawa ransel ke sekolah.
Gagasan tersebut kemudian dipatuhi oleh siswa. Namun tak hanya mematuhu, para siswa pun melakukan kreativitas dari hal tersebut. Banyak siswa yang membuat tas dari plastik, sarung bantal, pet carrier, dan wajan.
No Back Pack Day ini adalah gagasan dari Amerika Serikat yang mengajak siswa tidak membawa tas ransel dalam sehari. Gerakan ini bertujuan untuk memberikan kesadaran bahwa terdapat kesenjangan dalam pendidikan.
Gerakan ini ingin menunjukkan ke dunia bahwa masih banyak anak yang berangkat ke sekolah tanpa membawa ransel karena latar belakang perekonomiannya.
Gerakan ini diinisiasi oleh seorang filantropis remaja bernama Mongai yang suatu ketika mengikuti ibunya ke negara tertinggal karena ibunya adalah aktivis HIV. Ia kerap ikut dengan ibunya dan menyadari banyak kesenjangan yang terjadi di masyarakat. Mongai pun terketuk hatinya untuk melakukan kampanye ini.
Ia menyadari masih banyak anak yang tidak bisa membawa tas ransel. Masih banyak pula anak yang menggunakan kresek dan alat lainnya hanya untuk membawa buku ke sekolah. Keprihatinan Mongai kemudian muncul dan menginisiasi gerakan tersebut.
Kampanye ini dimulai pada 2012. Mongai juga menginisiasi adanya sedekah ransel kepada anak-anak di negara tertinggal. Seiring berjalannya waktu, trend ini pun dikenal masyarakat dunia hingga Indonesia. Bahkan hingga saat ini telah lebih dari 20 ribu tas ransel disedekahkan untuk anak - anak di wilayah negara tertinggal. Beberapa diantaranya yakni Kamerun, Tanjung Verde, Malawi, Nigeria, Togo, Uganda, Zimbabwe, dan masih banyak lagi.
Kampanye ini merupakan kampanye yang baik dan positif. Selain bertujuan menyadarkan adanya kesenjangan sosial, kampanye ini juga membuat anak semakin terpacu kreativitasnya. Kampanye no back pack day yang hingga saat ini bisa diterapkan di Indonesia ini semakin ditiru oleh beberapa sekolah lainnya.
Kesenjangan sosial adalah masalah yang cukup serius. Kesulitan secara ekonomi dapat membuat seorang anak merasa minder. Namun yang terpenting adalah, kesenjangan ekonomi dapat menghambat kesempatan karena tidak adanya akses terhadap fasilitas yang lebih baik seperti tas ransel yang masih menjadi kendala bagi beberapa pihak.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
-
"No Backpack Day", Barang-barang yang Dibawa Murid ke Sekolah Kocak Abis
-
No Backpack Day Itu Apa? Tren Unik yang Viral di TikTok
-
Ikut Tren No Backpack Day, Siswa Ini Ganti Tas Sekolah Pakai Galon, Netizen: Cara Ngeluarin Bukunya Gimana?
-
Viral Siswa SMP Ikutan Tren No Backpack Day, Wadah yang Dibawa Bikin Salfok
-
Video Viral No Backpack Day di SMPN 1 Kuningan, Siswanya Bawa Kardus, Galon, Bantal, hingga Wajan buat Ganti Tas!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?